Imbas Iran-Israel, Moratorium TKI ke Timur Tengah Bakal Sulit Dicabut

Jakarta, IDN Times - Konflik di Timur Tengah kian memanas usai Iran menyerang Israel dengan rudalnya pada Sabtu, (13/4/2024). Ditambah lagi Yordania menembak puluhan rudal Iran pada Minggu, (14/4).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan rencana mencabut moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke wilayah Timur Tengah akan sulit dilakukan.
Moratorium itu masih berlaku sejak 2015, ditetapkan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No 260/2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah. Pemerintah sendiri berencana mencabut moratorium itu sejak 2023, namun belum juga terlaksana.
“Ya pasti akan ada hambatan kalau memang konflik itu pecah menjadi konflik yang sangat serius. Sehingga harus dan penting dievaluasi secepatnya,” kata Benny usai menghadiri rapat di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
1. BP2MI harus rapat dengan Kemenaker dan Kemenlu

Benny mengatakan, kelanjutan wacana mencabut moratorium itu harus dilakukan bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Tentu harus diantisiapsi. Maka tentu saya hanya menjadi pihak pengusul, Kemenlu nanti mungkin Kemenaker, BP2MI harus segera rapat bersama,” tutur Benny.
2. Ada lebih dari 1 juta TKI di Timur Tengah

Benny mengatakan, dari 4,9 juta TKI, sebagian besar penempatannya di Timur Tengah, dengan jumlah sekitar 1,5 juta orang.
“Kalau data kita seluruh dunia kan 4,9 juta pmi, yang terdata di sistem BP2MI. Di Timur Tengah lebih banyak lah, sekitar 1,5 juta-an,” ucap Benny.
3. BP2MI pastikan kondisi TKI di Timur Tengah aman

Dalam kesempatan itu, Benny memastikan saat ini kondisi TKI di Timur Tengah masih aman dari konflik tersebut.
“Insyaallah para pekerja migran kita aman, insyaallah kebijakan-kebijakan penempatan pekerja kita ke luar negeri juga gak ada masalah, dan gak ada hambatan apapun,” tutur Benny.