Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Bisa Semakin Melemah

Iran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/subodhrebel)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah terhadap dolar AS akibat serangan Iran ke Israel yang memicu eskalasi konflik antara kedua negara.
  • Kemungkinan eskalasi konflik akan membuat harga minyak dunia meroket, berdampak pada pelemahan rupiah dan sektor perekonomian Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal semakin melemah seiring dengan serangan Iran terhadap Israel yang terjadi pada Sabtu (13/4/2024) malam. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kemungkinan itu terjadi jika eskalasi yang terjadi antara kedua negara tersebut semakin menguat.

Tensi antara kedua negara bisa semakin meningkat jika nantinya Israel membalas serangan Iran. David mengatakan, hal itu perlu diwaspadai sebagai skenario terburuk konflik yang terjadi antara Iran versus Israel.

"Yang paling khawatir ini kalau tadi memuncak (konfliknya), harga minyaknya tambah tinggi dan dolar indeksnya tambah meningkat lagi. Artinya, rupiah kita melemah lebih dalam lagi. Itu yang paling kita khawatirkan," ujar David kepada IDN Times, Minggu (14/4/2024).

1. Harga minyak dunia bisa naik lebih tinggi

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Rehia Sebayang)

Lebih lanjut David menjelaskan, harga minyak dunia yang bisa meroket lebih tinggi jadi salah satu dampak jika konflik Israel membalas serangan Iran. Selain melemahkan nilai tukar rupiah, kenaikan harga minyak dunia juga akan berdampak ke beberapa sektor perekonomian Indonesia.

"Kalau misalnya ada serangan balasan kemungkinan eskalasinya semakin memuncak ya. Nah, artinya itu juga akan pengaruh terutama yang paling kita khawatirkan harga minyak. Harga minyak ini salah satu produk yang kita impor juga ya," tuturnya.

"Jadi yang kita khawatirkan kalau harga-harga barang yang kita impor naiknya lebih tinggi dari barang-barang yang kita ekspor. Memang kemungkinan besar kalau harga minyak naik, produk komoditas yang lain juga akan ikutan naik, seperti batu bara, CPO, dan lain-lain," imbuh David.

2. Nilai tukar rupiah sudah melemah sebelum Lebaran

berbagai macam nominal Rupiah Indonesia (pexels.com/WonderfulBali)

David pun menambahkan, pada dasarnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang terus menunjukkan pelemahan bahkan sebelum Lebaran.

Menurut David, hal itu terjadi karena pasar sudah memperkirakan kemungkinan terjadinya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

"Jadi memang kecenderungannya sebelum Lebaran pun, di beberapa media juga bilang bahwa rupiah ini akan cenderung melemah dan ini kita kebetulan lagi libur, nanti Selasa mungkin baru kelihatan betul nilai rupiah. Tapi yang jelas, kalau indeks dolarnya tambah menguat, ya rupiah kita kecenderungannya melemah," beber David.

Sebagai informasi, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS sudah tembus Rp16 ribuan per dolar AS berdasarkan data Google Finance. Per 12 April 2024, mata uang Garuda sudah menyentuh Rp16.117,8 per dolar AS.

3. Iran akui serangan ke Isreal bentuk balas dendam

Iran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/DeSi__kaTTa)

Sebelumnya diberitakan, Iran mengonfirmasi bahwa serangan ke Israel merupakan bentuk balas dendam terkait serangan yang dilakukan Israel beberapa waktu lalu.

Iran tidak terima setelah konsuler Kedutaan Besar mereka di Dasmaskus diserang Israel pada 1 April 2024. Dalam serangan tersebut Israel membunuh sejumlah anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Iran kemudian membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ratusan drone dan sejumlah rudal pada Sabtu (13/4/2024). Serangan ini pun membuat Israel panik hingga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menggelar rapat darurat

"Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah," demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Jujuk Ernawati
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us