- The Best Airport for -2 Million Passenger Per Annum kepada Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Provinsi Papua.
- The Best Airport for 2-5 Million Passenger Per Annum kepada Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Provinsi Riau.
- The Best Airport for 5+ Million Passenger Per Annum kepada Bandara Juanda, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
- The Most Improved Airport for Services kepada Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
INACA Ingin Tingkatkan Penerbangan Hijau Berkelanjutan, Ini Alasannya

- Tujuan penerbangan hijau mencapai carbon neutral growth dengan stabilkan total emisi CO2 di atas tingkat tahun acuan.
- INACA harap maskapai nasional jalankan program CORSIA agar tujuan mengurangi emisi CO2 tercapai.
- Penghargaan kepada bandara-bandara InJourney Airports berdasarkan Survei Kepuasan Pelanggan (CSI) di 32 bandara yang dilakukan setiap tahun oleh INACA bekerjasama dengan In Journey Airports.
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesian National Air Carriers Association (INACA) mengajak semua pemangku kepentingan penerbangan nasional untuk mulai melaksanakan penerbangan hijau berkelanjutan melalui perencanaan yang matang.
“Penerapan penerbangan hijau berkelanjutan tidak terlepas dari program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari International Civil Aviation Organisation (ICAO),” kata Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja dalam momen perayaan HUT ke-55 INACA di Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025).
1. Tujuan penerbangan hijau mencapai carbon neutral growth

Adapun tujuan penerapan penerbangan hijau adalah mencapai carbon neutral growth di sektor penerbangan internasional. Caranya adalah dengan menstabilkan total emisi CO2 dari penerbangan di atas tingkat tahun acuan yang saat ini ditetapkan sebesar 85 persen.
“ICAO telah menetapkan bahwa pada tahun 2021-2023 merupakan fase rintisan. Tahun 2024-2026 adalah fase pertama sebagai tahun partisipasi sukarela (voluntary) dan tahun 2027-2035 adalah fase kedua sebagai tahun partisipasi wajib (mandatory). Sebagai negara anggota ICAO, tentu Indonesia juga wajib mengikuti program CORSIA ini. Semua stakeholder di industri penerbangan nasional wajib mengimplementasikannya,” tutur Denon.
2. INACA harap maskapai nasional jalankan program CORSIA

Denon menambahkan, INACA selaku perwakilan maskapai penerbangan nasional berharap agar program CORSIA ini di Indonesia terus berkembang sesuai mandat dari ICAO.
Dengan demikian, tujuan mengurangi emisi CO2 di penerbangan tercapai dan industri penerbangan dapat beroperasi lebih efektif dan efisien serta kepentingan masyarakat dapat tetap terlayani dengan baik.
“INACA juga berharap semua stakeholder penerbangan baik dari regulator, operator dan masyarakat dapat berperan aktif dalam membuat sebuah peta jalan pengurangan emisi CO2 di penerbangan Indonesia. Diharapkan agar peta jalan tersebut diperkuat dengan sebuah regulasi yang mengikat sehingga dapat dijalankan oleh semua stakeholder secara berkelanjutan,” tutur Denon.
3. Penghargaan kepada bandara-bandara InJourney Airports

Kemudian dada peringatan HUT ke-55, INACA juga memberikan penghargaan kepada bandara-bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia (In Journey Airports). Penghargaan diberikan berdasarkan Survei Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/ CSI) di 32 bandara yang dilakukan setiap tahun oleh INACA bekerjasama dengan In Journey Airports.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada Mei – Juni 2025 ini, INACA memberikan penghargaan kepada empat bandara yang terdiri dari:
“INACA berharap dengan adanya penghargaan ini akan lebih memacu pengelola bandara-bandara di Indonesia untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya yaitu penumpang, station manager maskapai, konsesioner, awak pesawat dan pelanggan kargo,” kata Denon.
INACA didirikan pada 15 Oktober 1970 oleh para pimpinan maskapai penerbangan Indonesia waktu itu dan kemudian pada 23 November 1989 mendapatkan pengakuan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Azwar Anas sebagai satu-satunya asosiasi maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Sejak didirikan, INACA telah berperan menjadi jantung industri penerbangan nasional. INACA pun tidak hanya menjadi perkumpulan, tetapi rumah bagi maskapai penerbangan niaga berjadwal, niaga tidak berjadwal, dan maskapai kargo di Indonesia.
“INACA mempunyai peran sebagai jembatan komunikasi antara operator penerbangan dan Pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan membantu merumuskan kebijakan, menyuarakan tantangan, dan bekerja sama untuk menciptakan iklim bisnis yang adil dan berkelanjutan bagi industri penerbangan nasional,” ujar Denon.