Indef Minta Prabowo-Gibran Optimalkan Peluang Keuangan Syariah

- Pasar saham syariah dan sukuk menunjukkan kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia
- Aset perbankan syariah saat ini tercatat sekitar Rp641 triliun, namun masih perlu diperbesar untuk mencapai kontribusi dua digit
- Sektor pembiayaan mikro, asuransi syariah, dan pembiayaan venture capital juga memiliki potensi besar yang perlu dimaksimalkan
Jakarta, IDN Times - Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Indef, Abdul Hakam Naja menilai peluang di sektor keuangan syariah masih sangat besar untuk bisa terus dioptimalkan oleh Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Hal ini pun menunjukkan bahwa sektor ini semakin diminati oleh investor yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
"Pasar syariah Indonesia menunjukkan potensi besar dengan separuh pasar saham yang tercatat adalah saham syariah," ungkapnya dalam diskusi bertajuk 100 Hari Pemerintahan Prabowo: Tagih Janji Bidang Ekonomi Syariah, Jumat (31/1/2025).
1. Sukuk memiliki peran penting bagi perekonomian

Selain saham syariah, sukuk atau obligasi syariah juga memiliki peran penting dalam perekonomian. Lantaran kontribusinya yang mencapai 20 persen dari total obligasi pemerintah.
Obligasi syariah yang diterbitkan pemerintah terus mengalami kenaikan mencapai 11,63 persen.
"Sukuk negara yang diterbitkan pemerintah sebesar Rp1.627,68 triliun mempunyai porsi 20,8 persen terhadap seluruh obligasi negara sebesar Rp7.815,94 triliun. Sedangkan dana kelolaan pada reksadana syariah mencapai pangsa pasar 9,92 persen," ungkapnya.
2. Aset perbnakan syariah masih kecil

Meskipun pasar saham syariah dan sukuk menunjukkan kontribusi yang signifikan, namun perbankan syariah masih memiliki pangsa pasar yang relatif kecil. "Aset perbankan syariah saat ini tercatat sekitar Rp641 triliun, dan pembiayaan yang diberikan juga masih terbatas," ucapnya.
Dengan demikian, Hakam menilai penting bagi pemerintah untuk mendorong aset perbankan syariah meningkat, agar kontribusinya dapat mencapai dua digit. Hal ini untuk mengikuti kontirbusi positif dari saham syariah dan sukuk yang sudah menunjukkan posisi yang cukup tinggi.
3. Beragam peluang kembangkan ekonomi syariah harus digenjot

Selain itu, sektor pembiayaan mikro, asuransi syariah, dan pembiayaan venture capital syariah juga memiliki potensi besar yang perlu dimaksimalkan. Dengan mendorong sektor-sektor ini berkembang, diharapkan perekonomian Indonesia dapat lebih inklusif dan berbasis pada prinsip syariah yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Melihat potensi yang ada, tantangan dan peluang yang dihadapi sektor keuangan syariah harus dijadikan momentum untuk mendorong lebih banyak inovasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor ini.
"Setelah kita lihat potensi tantangan peluang tadi, sejauh mana kita bisa menjadikan potensi ini untuk mendukung pengembangan sektor ini.