Dituding Rugikan Klien, Ini Penjelasan Lengkap Founder Jouska
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - CEO dan Founder Jouska, Aakar Abyasa angkat bicara mengenai viralnya keluhan para klien yang merasa ditipu. Sejumlah pengaduan dan curhat akun di Twitter yang mengaku sebagai klien Jouska, telah memunculkan tudingan bahwa perusahaan tersebut mengotak-atik dana nasabah.
Persoalan muncul terkait saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang membuat portofolio investasi para klien merah. Saham LUCK tergolong katergori unusual market activity (UMA) di Bursa Efek Indonesia dan dikhawatirkan sebagai saham gorengan. Sedangkan Jouska dituding menggiring penempatan dana investasi klien untuk proses pembelian saham tersebut.
"Secara prinsip Jouska Indonesia itu adalah independen finansial advisor, jadi kami gak punya izin (mengelola dana nasabah), gak bisa transaksi sama sekali," kata Aakar mengawali penjelasannya dalam wawancara virtual, Kamis (23/7/2020).
1. Jouska sebut perannya hanya memberikan saran keuangan sesuai kebutuhan klien
Aakar menjelaskan, pihaknya memberikan saran keuangan sesuai kebutuhan klien, misalnya terkait dana darurat atau investasi. Menurut Aakar, Jouska hanya mereferensikan investasi legal di bawah pengawasan OJK.
"Maka kami referensikan klien untuk buka account dengan broker atau sales di sekuritas, beberapa ada yang kerja sama dengan kami. Secara teknis dan legal, kami sebagai advisor Jouska tidak bisa melakukan transaksi karena tidak memiliki akses. Justru yg memiliki akses adalah klien, broker atau sales," ungkapnya.
Baca Juga: Disebut Main Saham Gorengan, Ternyata Jouska Bukan Manajer Investasi
2. Jouska mengklaim klien berhak menerima atau menolak rekomendasi Jouska
Apabila mengacu pada perjanjian kontrak kerja, kata Aakar, di pasal 2 tertulis bahwa hak klien adalah menerima atau menolak semua atau sebagian rekomendasi adviser. Artinya, dalam setiap rekomendasi selalu ada diskusi dua arah.
"Keputusan pasti ada di tangan klien.
Dia bisa jual beli atas nama klien sendiri. Klien punya kuasa atas transaksinya. Kami sangat terbuka diskusi dua arah," kata Aakar.
3. Jouska mengaku tidak bertindak sebagai manajer investasi
Aakar juga menampik bahwa Jouska juga berperan sebagai Manajer Investasi (MI). Menurut dia, tugas MI adalah melakukan penghimpunan dana. Sementara, dana klien Jouska 100 persen dikelola sendiri.
Editor’s picks
"MI artinya kan menghimpun dana di satu akun tertentu. Nah, ini yang tidak bisa kami lakukan. Proses yang kami lakukan pure advisory karena dana-dana tersebut tetap di klien," ujarnya.
Dalam proses konsultasi, jelasnya, pada pertemuan pertama klien akan mengisi data diri dan menjelaskan masalah yang dihadapi. Selanjutnya, klien mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh adviser Jouska.
"Jadi, kami hanya memberikan informasi sampai kliennya puas dan kami jarang berikan rekomendasi langsung. Misal soal asuransi, minimal ada 2-3 produk pembanding. Demikian juga saham-saham," kata Aakar.
4. Alasan Jouska merekomendasikan saham LUCK
Terkait saham LUCK yang banyak dikeluhkan klien, kata Aakar, itu juga atas persetujuan klien. Menurut dia, setiap investor, advisor, atau profesional pasti memiliki keahlian atau gaya masing-masing dalam menjalankan investasi.
"Kenapa kami rekomendasikan saham tersebut, yang pasti silakan cek keterbukaan informasinya di IDX atau company-nya, yang pasti sampai hari ini masih profitable penjualannya, bahkan di Mei kemarin mereka bagi dividen," ujar Aakar.
Baca Juga: Jouska Tidak Terdaftar di OJK, Tidak Berhak Mengelola Dana Klien
5. Jouska siap menghadap Satgas Waspada Investasi
Hingga saat ini, kata Aakar, pihaknya terus berkomunikasi dengan semua klien atau mantan klien yang melapor ke OJK. Aakar pun sudah siap untuk memenuhi panggilan Satgas Waspada Investasi. Sebelumnya, Ketua Satgas Waspada Investasi menyatakan akan segera memanggil pihak Jouska pekan depan untuk mencari tahu duduk permasalahan kasus ini.
"Pada dasarnya kami sangat kooperatif dan membuka komunikasi dengan regulator. So far kami beriktikad baik dan komitmen, bukan hanya dengan klien tapi juga eks klien," katanya.
Baca Juga: Heboh soal Saham Gorengan, Jouska Bantah Bawa Klien Investasi di LUCK