Indonesia Bakal Punya Aplikasi Tandingan Alibaba dan Amazon

- LPEI berencana meluncurkan aplikasi e-commerce sepadan dengan Amazon dan Alibaba.
- Platform digital LPEI akan memungkinkan UMKM Indonesia untuk memasarkan produknya secara internasional.
- LPEI telah berhasil menjangkau pasar ekspor di 118 negara, dan rencananya akan segera meluncurkan platform digital tersebut.
Jakarta, IDN Times - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memiliki rencana untuk menghadirkan sebuah aplikasi e-commerce yang sepadan dengan Amazon dan Alibaba.
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengungkapkan, rencana tersebut akan segera direalisasikan, dengan target peluncuran tahun ini.
“Jadi tahun ini, kita mau bangun digital platform LPEI,” kata dia dalam media briefing di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (2/4/2024) malam.
1. Platform LPEI memungkinkan UKM ekspor produk ke luar negeri

LPEI bertujuan untuk mengisi celah yang ada dalam pasar e-commerce global dengan meluncurkan platform digital. Sebab, saat ini banyak orang Indonesia membeli barang dari China melalui platform-platform seperti Alibaba, atau dari Amerika Serikat melalui Amazon.
Namun, LPEI melihat Indonesia masih kekurangan platform digital marketplace yang dapat mendukung transaksi lintas batas dengan efektif.
Kekurangan tersebut menjadi motivasi bagi LPEI untuk mengembangkan platform e-commerce yang tidak hanya memfasilitasi transaksi domestik, tetapi juga memungkinkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk memasarkan produknya secara internasional.
“Kalau China punya Alibaba, AS punya Amazon yang mana sekarang teman-teman beli sesuatu dari China lewat platform itu barang-barang luar negeri masuk ke Indonesia, tapi kan kita belum punya platform digital marketplace yang cross border,” ujarnya.
2. LPEI memiliki jangkauan di pasar internasional hingga 118 negara

Maqin menegaskan LPEI memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan pasar ekspor bagi pelaku UMKM Indonesia ke berbagai belahan dunia. Sebab, LPEI telah berhasil menjangkau pasar ekspor di 118 negara di seluruh dunia.
Itu mencakup pasar-pasar utama seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jerman, Belanda, Malaysia, dan kawasan Asia Selatan. Keberhasilan itu menjadi landasan bagi LPEI untuk mengembangkan platform digital yang akan memungkinkan UKM Indonesia untuk memasarkan produk mereka secara internasional.
“Jangkauan pasar internasional itu bisa diperoleh karena LPEI kini telah mampu menyediakan pasar ekspor bagi pelaku UKM di 118 negara,” tuturnya.
3. Platform LPEI dipastikan mudah diakses oleh pelaku UKM

Melalui layanan desa devisa LPEI, sebanyak 26 produk ekspor dari UKM telah berhasil masuk ke pasar internasional. Produk-produk tersebut termasuk kakao, kopi, bulu mata, peti mati, craft eceng gondok, daun kelor, dan gula semut.
Maqin mengklaim bulu mata yang digunakan oleh Katy Perry merupakan hasil produksi UKM dari Bantul, begitu juga dengan peti mati yang digunakan di Amerika Serikat.
Meskipun belum ada detail lebih lanjut mengenai platform tersebut, LPEI berencana untuk segera meluncurkannya ke publik dalam waktu dekat.
"Sehingga yang jelas pelaku UKM akan dengan gampang dari mana saja berada bisa mengaksesnya, mengikuti program edukasi ekspor, dan pasarkan produknya secara crossborder. Pada saatnya launching kita akan undang dan mohon doanya," tutur Maqin.