Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Periode pertama Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah berakhir. Hari ini, Minggu (20/10), Jokowi kembali dikukuhkan sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 bersama dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin.

Selama satu periode, Jokowi selalu menegaskan keinginannya dalam melakukan akselerasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Bahkan dalam salah satu Nawacita-nya, mantan Wali Kota Solo berkomitmen untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.

Setelah lima tahun, bagaimana upaaya Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dalam mendorong pembangunan ekonomi Indonesia? Berdasarkan catatan "Ministrial Lecture: Perjalanan Ekonomi Indonesia" yang dirilis Kementerian PPN/Bappenas.

Apa saja yang tercapai dan yang meleset dari target? Berikut IDN Times merangkumnya klaim yang disampaikan pemerintah tersebut.

1. Pertumbuhan ekonomi

IDN Times/Uni Lubis

Target tinggi dipasang Jokowi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Nasional (RPJMN) 2014-2019. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus angka 6 persen hingga 7 persen. Namanya target, kadang bisa tercapai, kadang juga meleset.

Dalam rentang 2015-2018, nyatanya target yang ditetapkan dalam RPJMN 2014-2019 tidak tercapai. Ekonomi Indonesia hanya tumbuh di kisaran 4,88 persen hingga 5,2 persen. Jika di rata-rata, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran 5 persen. Kabar baiknya, capaian ini cukup baik dan positif di tengah gejolak perekonomian global dalam beberapa tahun terakhir.

2. Tingkat kemiskinan

Editorial Team

Tonton lebih seru di