Ini Dia Perempuan Paling Tajir di Indonesia, Hartanya Tembus Rp136 T

- Marina Budiman menjadi perempuan paling tajir di Indonesia dalam daftar Indonesia's 50 Richest 2025 oleh Forbes.
- Marina Budiman adalah pendiri perusahaan pusat data, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), dan saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris DCI Indonesia.
- Kekayaan bersih Marina sebesar 8,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp136,12 triliun, yang dikontribusi dari kepemilikan sahamnya di DCII.
Jakarta, IDN Times - Forbes baru-baru ini merilis daftar 50 Orang Terkaya Indonesia (Indonesia's 50 Richest 2025). Dalam daftar tersebut ada lima perempuan, namun hanya satu yang berhasil tembus posisi 10 besar.
Dia adalah Marina Budiman. Marina berada di peringkat ke-8 Indonesia's 50 Richest 2025 oleh Forbes.
Posisi Marina berada tepat di bawah pemilik konglomerasi bisnis Mayapada Group, Dato Sri Tahir, dan di atas pemilik cat Avian, yakni Wijono dan Hermanto Tanoko.
1. Siapa Marina Budiman?

Dikutip dari Forbes, Marina Budiman adalah salah satu pendiri perusahaan pusat data, PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Saat ini, taipan berusia 64 tahun ini menjabat sebagai Presiden Komisaris DCI Indonesia.
Marina mendirikan DCI Indonesia pada 2011 bersama dengan Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Otto Toto Sugiri saat ini merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia, peringkat keenam.
Sebelum mendirikan DCI Indonesia, Marina bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985. Empat tahun kemudian atau pada 1989, dia bergabung dengan perusahaan IT Sigma Cipta Caraka.
Marina ikut mendirikan Indonet, yang merupakan penyedia layanan internet pertama di Indonesia pada 1994. Namun, Marina dan para pendiri lainnya menjual saham mereka di Indonesia pada 2023.
2. Kekayaan Marina Budiman

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Marina sebesar 8,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp136,12 triliun (kurs Rp16.600 per dolar AS). Kekayaan tersebut dikontribusi dari kepemilikan sahamnya di DCII.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), Marina memiliki 536.505.149 saham atau sekitar 22,51 persen. Adapun DCII yang menjadi perusahaan publik pada Januari 2021, dengan harga saham perdana Rp420, saat ini menjadi yang tertinggi di BEI.
Pada penutupan perdagangan Jumat (12/12), harga saham DCII ditutup pada level Rp244.800 per saham, naik 50 poin (0,02 persen) dibanding penutupan hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar DCII juga menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, mencapai Rp583 triliun.
3. Tiga pendiri DCII masuk daftar Orang Terkaya Forbes

Meningkatnya permintaan yang pesat terhadap pusat data mendorong harga saham DCII meroket. Hal ini membuat dua pendirinya, Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman masuk dalam 10 besar orang terkaya Indonesia versi Forbes untuk pertama kalinya.
Keduanya mencatatkan persentase kenaikan kekayaan terbesar tahun ini. Otto Toto Sugiri berada di peringkat ke-6 dengan kekayaan 11,3 miliar dolar AS atau setara Rp187,58 triliun.
Sementara itu, pendiri lainnya, Han Arming Hanafia sukses naik 38 peringkat ke posisi 12. Dia diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar 5,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp87,98 triliun.


















