Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investor Masih Pede Suntik Startup, Dagangan Dapat Modal Rp95 Miliar

Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Startup rural e-commerce, Dagangan, hari ini mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai 6,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura. Pendanaan tersebut setara Rp95 miliar dengan asumsi nilai tukar Rp14.400 per dolar AS.

Investor yang ikut berpartisipasi dalam pendanaan tersebut, yakni termasuk Monk’s Hill Ventures dan Hendra Kwik, CEO Payfazz, perusahaan fintech yang melayani UMKM dan masyarakat unbanked di Indonesia.

1. Suntikan modal akan digunakan untuk ekspansi bisnis

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Investasi strategis tersebut rencananya akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis, serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.

"Kami memiliki aspirasi agar dapat melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok sehingga perekonomian di desa dapat tumbuh secara signifikan. Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia kedepannya," kata CEO dan Co-founder Dagangan, Ryan Manafe dikutip IDN Times, Jumat (3/6/2022).

Ryan menambahkan, pihaknya telah bermitra dengan BTPN Syariah yang perusahaan induk BTPN Syariah Ventura, sejak 2020 dan pihaknya melihat semangat yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di pelosok.

"Melalui pendanaan ini, BTPN Syariah Ventura memberikan kami akses terhadap ekosistem yang mereka miliki, sehingga memberi kami kesempatan memperluas bisnis, termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik," ujarnya.

2. Dagangan sebelumnya telah menerima pendanaan 11,5 juta dolar AS

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar 11,5 juta dolar AS pada September 2021 lalu, Dagangan telah mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat.

Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15 ribu desa di 40 kota/kabupaten.

Dagangan menjadi startup rural e-commerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah pedesaan dan kota kecil lainnya, yakni dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari kebutuhan primer hingga kebutuhan harian lainnya secara grosir dan eceran.

Startup ini menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

3. Startup e-commerce ini menargetkan dapat menjangkau 90 ribu desa

ilustrasi e-commerce (IDN Times/Aditya Pratama)

Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.

“Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90 ribu desa dan kota-kota tier 3-4, dimana 80 persen dari total penduduk Indonesia tinggal,” ujar President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.

Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.

“Oleh karena itu, kami sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan pengembangan teknologi yang inovatif untuk produk kami. Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” tambah Wilson.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us