Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Irak Bayar Utang Gas Rp23,7 Trilliun ke Iran usai Negosiasi

Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji (Dok. Pemerintah Republik Islam Iran)
Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji (Dok. Pemerintah Republik Islam Iran)

Jakarta, IDN Times – Irak membayar utang ke Iran sebesar 1,6 milliar dolar AS atau sekitar 23,7 trilliun rupiah untuk impor gas alam setelah beberapa bulan negosiasi. Keterangan itu diumumkan Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji, di Twitternya.

“Beruntung, dengan diplomasi aktif energi dan setelah beberapa bulan negosiasi, beberapa jam yang lalu, 6.1 milliar dolar diterima untuk ekspor gas di tahun-tahun sebelumnya,” kata Owji dalam cuitannya, yang dilansir Anadolu Agency, Kamis (16/6/2022).

1. Ekspor gas Iran melonjak

Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Owji menambahkan, volume ekspor gas Iran telah melonjak 25 persen sejak awal tahun dibandingkan tahun lalu, dan pengumpulan pendapatan juga meningkat 90 persen. Pada Mei, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menyepakati peningkatan untuk impor gas Iran dari 8 juta kubik menjadi 30 juta kubik per hari, dikutip Mehr News.

Meski mendapat banyak pemasukan dari Irak, menurut pemerintah, lebih dari 5 miliar dolar dana yang dimiliki Iran tetap dibekukan di Irak dari ekspor gas dan listrik sebagai akibat dari sanksi AS.

2. Irak butuh pasokan gas hingga 50 juta kubik per hari

Ilustrasi jalur pipa gas (Unsplash/Quinten de Graaf)
Ilustrasi jalur pipa gas (Unsplash/Quinten de Graaf)

Sebelumnya, Kementerian Kelistrikan Irak telah mengumumkan proses awal pembayaran utang gas ke Iran. Kementerian juga mengatakan tengah membutuhkan pasokan gas hingga 50 kubik per harinya. Seorang juru bicara kementerian, Ahmed Moussa, mengatakan Baghdad telah mulai membayar iuran untuk 2020, melalui pinjaman internal dari Trade Bank of Iraq.

Dia mengatakan kedua belah pihak mengadakan pembicaraan untuk meningkatkan kuantitas impor energi ke Irak. Itu dilakukan sebelum gelombang panas yang parah melanda negara itu pada tahun ini.

3. Irak bergantung ke negara lain untuk gas

Ilustrasi penggunaan gas untuk kompor. (Unsplash.com/Kwon Junho)
Ilustrasi penggunaan gas untuk kompor. (Unsplash.com/Kwon Junho)

Meskipun Irak memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, negara itu tetap bergantung pada Iran untuk kebutuhan energinya. Tetangganya itu menyediakan sepertiga dari pasokan gas dan listrik Irak.

Penundaan pembayaran utang telah memaksa Teheran untuk memangkas pasokan gas dan listriknya ke Irak beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu menyebabkan seringnya pemadaman listrik di negara Arab itu.

Negosiasi juga sedang berlangsung di berbagai tingkatan sejak tahun lalu untuk mencapai pemahaman tentang pembebasan dana dengan pengabaian sanksi dari Washington. Sanksi AS selama bertahun-tahun mencegah Iran mengakses asetnya di beberapa negara, termasuk Irak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us