Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari AS

The Fed mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga

Jakarta, IDN Times - Setelah pergerakan positif pekan lalu, rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu yang membayangi pergerakan rupiah adalah rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed.  

Senin pagi (12/11), rupiah melemah ke level Rp14.680, dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.668 per dolar AS. 

1. Sentimen negatif datang dari Amerika Serikat

Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari ASIlustrasi (Pixabay)

Rencana The Fed menaikkan suku bunga masih membayangi mata uang utama dunia, termasuk rupiah.  Hal itu disampaikan analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, seperti dikutip dari situs Antara.  

"The Fed masih mempertimbangkan kenaikan suku bunga ke depannya, sehingga membuat pergerakan dolar AS kembali meningkat," katanya. 

2. Kondisi dalam negeri cukup kondusif

Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari ASIDN TIMES/ Cije Khalifatullah

Meski ada tekanan dan sentimen negatif dari luar, pelemahan rupiah relatif terbatas. Hal itu disebabkan, sentimen dari dalam negeri masih cukup kondusif. 

"Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap baik dan solid. PDB kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen, di atas ekspektasi 5,14 persen," paparnya. 

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Tumbuh 5,17 Persen

3. Tak hanya rupiah

Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari ASANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, mata uang kuat di kawasan Asia, seperti yen Jepang dan dolar Singapura, ikut bergerak melemah pada Senin pagi. Pelemahan mata uang utama Asia itu juga ikut mempengaruhi rupiah.  

"Kemungkinan rupiah terbawa melemah mata uang itu," katanya. 

Di sisi lain, lanjut dia, defisit transaksi berjalan kuartal ketiga 2018 yang meningkat turut menjadi salah satu faktor negatif bagi pergerakan rupiah. 

4. Cenderung menguat dibanding Oktober lalu

Rupiah Kembali Melemah Gara-gara Sentimen Negatif dari ASANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Awal Oktober lalu, rupiah sempat berada di titik ekuilibrium baru, yakni di atas Rp15 ribu per dolar AS. Kurs ini bertahan hingga akhir  bulan. 

Penguatan rupiah baru terjadi di awal November lalu hingga rupiah bisa berada di posisi di bawah Rp15 ribu per dolar AS. 

Baca Juga: Kian Perkasa, Rupiah Menguat ke Level Rp14.578

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya