Ternyata Ini yang Bikin Harga Telur Meroket

Harga telur sempat tembus Rp30 ribu

Beberapa waktu terakhir, harga telur membuat para ibu pusing. Harganya melejit hingga di atas Rp25 ribu per kilogram (kg). 

Rupanya, pemicu fenomena ini adalah kurangnya pasokan jagung. Setidaknya, itulah temuan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS). Jagung merupakan salah satu komponen penting dalam pakan ayam.

1. Lebih dari 50 persen produksi jagung untuk konsumsi hewan

Ternyata Ini yang Bikin Harga Telur MeroketANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengatakan, lebih dari 50 persen produksi jagung memang diperuntukkan untuk konsumsi hewan, termasuk ayam. Menurut dia, tingginya harga pakan nabati dipengaruhi oleh pasokan. 

Sementara itu, imbuhnya, pemerintah justru membatasi impor jagung yang menjadi unsur utama pakan ternak ayam.

Baca juga: 6 Bisnis yang Untungnya Gede dengan Modal Nol Rupiah, Berani Coba?

2. Harga telur sempat tembus Rp30 ribu per kg

Ternyata Ini yang Bikin Harga Telur MeroketANTARA FOTO/Ampelsa

Hingga Rabu (18/7), harga telur di pasar tradisional di Jakarta Barat diperdagangkan dengan harga Rp28 ribu per kg, demikian dikutip dari situs Antara. 

Beberapa kios yang menjual telur ayam, menurut pantauan Antara di sekitar Pasar Palmerah, Jakarta Barat, rata-rata mematok harga terendah sekitar Rp28 ribu per kg.

Harga tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp2.000 dibandingkan dua hari lalu yang sempat turun drastis, dari Rp 30ribu pada Jumat (13/7) menjadi Rp26 ribu.

3. Produksi jagung meningkat di periode 2013-2017

Ternyata Ini yang Bikin Harga Telur MeroketANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, jumlah produksi jagung nasional meningkat pada periode 2013 - 2017. Pada 2013 jumlah produksi jagung nasional adalah 18,5 juta ton dan meningkat menjadi 19 juta ton dan 19,6 juta ton pada 2014 dan 2015. Sementara pada periode 2016 dan 2017, jumlahnya menjadi 19,7 juta ton dan 20 juta ton.

4. Konsumsi jagung juga naik

Ternyata Ini yang Bikin Harga Telur MeroketANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Di saat yang bersamaan, jumlah konsumsi jagung nasional juga terus naik. Pada periode 2013-2015, jumlah konsumsi jagung nasional berjumlah 21,6 juta ton, 22,5 juta ton dan 23,3 juta ton. Ada sedikit penurunan pada 2016 yaitu menjadi 22,1 juta ton. Jumlah ini kembali naik menjadi 23,3 juta ton pada 2017.

Imelda mengingatkan bahwa tanpa adanya ketersediaan yang memadai, harga jagung akan tinggi, belum lagi depresiasi rupiah dipastikan memengaruhi impor.

Baca juga: Demo Harga Sembako di Istana, Emak-emak Bawa Peralatan Dapur

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya