Job Fair Cikarang Rusuh, Menaker: Kami Evaluasi

- Menteri Ketenagakerjaan merespons kerusuhan di job fair Bekasi, akan memberikan pembinaan kepada Dinas Ketenagakerjaan di daerah.
- Pemerintah daerah yang melaksanakan job fair harus diapresiasi, namun evaluasi jumlah dan jenis lowongan pekerjaan diperlukan untuk meminimalisir kerusuhan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli merespons insiden kerusuhan yang terjadi saat penyelengaraan job fair Pemerintah Kabupaten Bekasi di Cikarang.
Yassierli mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi insiden tersebut, dan akan memberikan pembinaan kepada Dinas Ketenagakerjaan di daerah untuk bisa melaksanakan job fair yang baik.
"Kalau ada kasus tentu kita berharap ke depan bisa lebih baik. Dan ini juga menjadi satu hal, kami nanti sebagai bahan evaluasi, dan kita untuk melakukan koordinasi, dan pembinaan kepada dinas-dinas ketenagakerjaan provinsi," kata Yassierli dalam konferensi pers di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jakarta, Rabu (28/5/2025).
1. Bakal perhitungkan jumlah lowongan kerja dengan kebutuhan masyarakat

Yassierli mengatakan, pemerintah daerah (pemda) yang melaksanakan job fair harus diapresiasi, karena menjawab kebutuhan warganya.
Meski begitu, dia mengakui ada yang harus dievaluasi. Adapun evaluasi itu juga berkaitan dengan jumlah dan jenis lowongan pekerjaan yang disediakan, agar menjawab kebutuhan masyarakat, dan meminimalisir peluang terjadinya kerusuhan.
"Kita sadar, kita sangat paham bahwa kita perlu effort lebih keras untuk merangkum semua informasi terkait dengan lowongan itu, dan mohon doanya," tutur Yassierli.
2. Kemenaker petakan kebutuhan lowongan kerja

Yassierli mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah menghimpun data terkait lowongan kerja yang dibutuhkan ke berbagai pihak. Harapannya, upaya tersebut bisa menghasilkan data yang mempermudah proses perekrutan tenaga kerja.
"Kami roadshow ke kawasan industri, kawasan ekonomi, melihat sejauh mana pertumbuhannya. Kemudian kita mendatangi Kadin, kemudian Kementerian Investasi untuk semua kita petakan itu, dan ini memang menjadi PR kita," tutur dia.
3. Job fair di Cikarang rusuh, peserta adu jotos sampai ada yang pingsan

Sebelumnya, viral di media sosial acara job fair Cikarang 2025 yang digelar di President University berujung rusuh. Job fair itu memang dipadati peserta, di mana jumlahnya mencapai 25 ribu pelamar, sementara lowongan yang disediakan kurang dari 3 ribu posisi.
Kerusuhan disebabkan beberapa peserta terlibat adu jotos karena berebut memindai QR code yang dipasang panitia. Ada satu peserta yang merebut pamflet dan memicu keributan.
Parahnya lagi, ada sejumlah pekerja yang pingsan saat kerusuhan berlangsung.
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang mengatakan, pihaknya berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan, agar masyarakat yang datang ke job fair berkesempatan mendapatkan pekerjaan.
“Artinya kedepan kita harus membuka kloter berikutnya juga, untuk memasukan masyarakat KabupatenBekasi kerja yang pastinya kapasitasnya lebih dari 2000,” ujar Ade kepada awak media, Selasa (27/5).