Jokowi Minta Rosan Jemput Bola Investasi Asing untuk IKN

- Presiden Jokowi meminta Menteri Investasi, Rosan Roeslani, untuk membawa investasi asing masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Rosan menargetkan negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Korea untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di IKN.
- Rosan diberi waktu dua bulan untuk mengejar target investasi sebesar Rp1.650 triliun dan menekankan perlunya akselerasi dalam menarik investor asing.
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Menteri Investasi yang baru dilantik, Rosan Roeslani, untuk membawa investasi asing masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu disampaikan Rosan usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
"Untuk pembangunan investasi IKN diharapkan investor tidak hanya dari lokal, tapi juga investor asing. Mengingat background saya juga investasi selama ini, jadi untuk lebih aktif lagi utamanya ke investor asing, karena investor lokalnya sudah terus masuk ya," kata Rosan, Selasa.
1. Bidik negara yang biasa investasi di Indonesia

Rosan mengatakan Indonesia membidik negara-negara yang sudah berinvestasi banyak di Indonesia seperti Singapura dan lainnya. Sebab, negara-negara tersebut sudah mengenal iklim investasi di indonesia.
Dia juga masih akan menindaklanjuti kemungkinan negara-negara seperti Jepang atau Korea untuk masuk berinvestasi properti di IKN?
"Itu akan di-follow up kita diakselerasi lah. Utamanya izin dan permit yg belum mungkin terealisasi kalau sudah memenuhi persyaratan akan dikeluarkan," lanjut dia.
2. Tidak diberi target secara nilai

Secara umum, Rosan diminta Jokowi melanjutkan pemenuhan target investasi yang sudah dicanangkan sebesar Rp1.650 triliun. Saat ini, target yang sudah tercapai sebesar 50,3 persen. Meski demikian, dia mengatakan Jokowi tidak memberikan target jumlah nilai investasi untuk IKN.
"Tadi sih tidak ada target jumlah amount-nya ya tetapi lebih supaya investor asing ikut partisipasi ke dalam IKN," kata dia.
3. Harus aktif jemput bola

Rosan mengatakan dia diberi waktu dua bulan untuk mengejar target ini, sehingga diperlukan akselerasi.
"Itu harus dilakukan secepatnya. Jadi memang ada yang segera diselesaikan, ada juga yang memang menarik investor, harus aktif mungkin jemput bola. Khususnya yang asing untuk investasi di Indonesia dan IKN.
4. Akan ubah aturan jika diperlukan

Dia meyakini dengan tata aturan yang jelas terkait investasi, investasi asing akan segera masuk. Namun, di sisi lain ia juga menekankan bahwa Indonesia juga harus berkompetisi dengan negara-negara tetangga yang terus mereformasi kebijakan di negaranya.
"Apabila perlu ada penyesuaian atau perubahan aturan agar masuk dan berikan manfaat kepada rakyat Indonesia itu akan segera diberlakukan," lanjut Rosan.