Jumlah Merchant Meningkat, Pengguna QRIS Tap Tembus 47,8 Juta

- Untuk memperluas penggunaan QRIS Tap, Bank Indonesia (BI) bersama pelaku industri akan terus menggencarkan kampanye dan edukasi agar pemanfaatannya semakin meluas ke seluruh lapisan masyarakat.
- Transaksi menggunakan QRIS tumbuh 151,70 persen (yoy), didorong oleh meningkatnya
Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna QRIS Tap melonjak tajam dan telah menembus 47,8 juta per Mei 2025. Fitur pembayaran tanpa pindai kode ini baru diluncurkan Maret lalu, namun adopsinya berkembang pesat dalam waktu kurang dari dua bulan.
“Per 6 Juni, atau belum genap dua bulan sejak peluncuran, terjadi peningkatan hingga 275 kali lipat. Saat ini, jumlah merchant yang menggunakan QRIS Tap telah mencapai 648.034,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/6/2025).
1. BI perluas penggunaan QRIS Tap

Untuk memperluas penggunaan QRIS Tap, Bank Indonesia (BI) bersama pelaku industri akan terus menggencarkan kampanye dan edukasi agar pemanfaatannya semakin meluas ke seluruh lapisan masyarakat.
Edukasi ini juga akan difokuskan kepada para pelaku usaha. BI tengah menyiapkan program pelatihan bertajuk training for trainers, yang juga menyasar merchant di wilayah pelosok. Dalam waktu dekat, penggunaan QRIS Tap juga direncanakan dikembangkan ke berbagai moda transportasi, guna menjadikannya layanan yang lebih inklusif.
Pada tahap awal, QRIS Tap sudah dapat digunakan di beberapa lokasi, antara lain Stasiun MRT Bundaran HI dan Lebak Bulus, Transjakarta (Royaltrans), Damri (JR Connexion Jabodetabek), sejumlah merchant parkir, serta rumah sakit seperti RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.
Selanjutnya, implementasi QRIS Tap akan diperluas ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan Jabodebek, sistem tiket Damri, KRL (rute Jabodetabek dan Yogyakarta–Solo), Teman Bus, serta merchant lainnya secara bertahap dan berkelanjutan.
“Kami ingin memperkuat kesadaran masyarakat bahwa kini tersedia fitur QRIS Tap,” ujar Filianingsih.
2. Tren penggunaan sejalan dengan peningkatan transaksi digital

Fillianingsih menjelaskan tren pertumbuhan QRIS Tap sejalan dengan lonjakan transaksi ekonomi dan keuangan digital nasional. Berdasarkan datanya, hingga Mei 2025 terjadi 3,93 miliar transaksi digital, meningkat 27,88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Volume transaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking masing-masing tumbuh sebesar 29,32 persen dan 7,54 persen," jelasnya.
3. Transaksi pakai QRIS naik hingga 151,70 persen per Mei

Sementara itu, transaksi menggunakan QRIS mengalami lonjakan signifikan, tumbuh 151,70 persen (yoy), didorong oleh meningkatnya jumlah pengguna dan merchant. Dari sisi infrastruktur sistem pembayaran, BI-FAST mencatat 393,73 juta transaksi, naik 45,45 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp969,43 triliun.
Sedangkan sistem nilai besar BI-RTGS memproses transaksi senilai Rp14.450,03 triliun, meskipun volumenya turun 6,08 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam hal pengelolaan uang tunai, Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) tumbuh 10,10 persen (yoy) menjadi Rp 1.143,09 triliun pada Mei 2025.
"Hal ini menunjukkan bahwa meskipun digitalisasi terus menguat, kebutuhan masyarakat akan uang fisik masih tetap terjaga," ungkapnya.