Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jurus Bahlil Hadapi Badai Geopolitik dan Kenaikan Harga Minyak Dunia

VideoCapture_20250605-152357.jpg
Menteri ESDM, Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Pemerintah antisipasi dengan meningkatkan produksi minyak domestik
  • Memanfaatkan sumur idle well untuk peningkatan produksi minyak
  • Pemanfaatan teknologi, seperti Enhanced Oil Recovery (EOR), untuk meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran serta potensi penutupan Selat Hormuz, menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, situasi ini dapat berdampak signifikan pada harga minyak dunia.

"Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” ujar Bahlil dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/6/2025).

Ia menjelaskan, jika Selat Hormuz ditutup, harga minyak dunia berpotensi melonjak di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni 82 dolar AS per barel, meski harga saat ini masih terkendali di bawah 80 dolar AS per barel.

Bahlil memastikan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi potensi kenaikan harga minyak global.

1. Pemerintah antisipasi dengan meningkatkan produksi minyak domestik

VideoCapture_20250611-161101.jpg
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kilang LNG Tangguh, Papua Barat, Rabu (11/6/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Salah satu upaya yang dilakukan ialah meningkatkan produksi minyak domestik (lifting). Ia mengakui, lifting minyak Indonesia cenderung menurun sejak 2008, namun pemerintah bertekad untuk membalikkan tren ini.

"Perintah Pak Presiden Prabowo kepada kami itu adalah bagaimana caranya kita mengoptimalkan kenaikan lifting. Sumur kita itu ada hampir kurang lebih hampir sekitar 40 ribu sumur. Dari jumlah itu ada 16-17 ribu yang produktif dan lainnya belum. Ada yang idle well dan macam-macam," tegasnya.

2. Memanfaatkan sumur idle well

harga minyak dunia.png
Ilustrasi minyak dunia (unsplash.com/Timothy Newman)

Sumur idle well, dalam konteks industri migas, adalah sumur yang sebelumnya aktif berproduksi tetapi saat ini tidak lagi digunakan atau dihentikan operasinya untuk sementara waktu. Sumur ini bisa jadi masih memiliki potensi untuk diproduksikan kembali, atau telah dihentikan karena berbagai alasan seperti masalah teknis, ekonomi, atau perubahan strategi perusahaan. Berbagai upaya akan dilakukan untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan.

Bahlil memastikan, Kementerian ESDM akan mengevaluasi kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah siap. Bahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih sumur-sumur yang tidak dikelola dengan baik agar dapat ditawarkan kepada investor lain yang lebih kompeten.

3. Pemanfaatan teknologi untuk produksi minyak

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam upaya peningkatan produksi minyak. Bahlil mencontohkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia.

"Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita," jelas Bahlil.

Beberapa proyek EOR telah menunjukkan hasil positif, seperti penambahan produksi di Natuna dan Cepu. Menteri Bahlil juga menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dari dalam negeri. Menurutnya, terlalu bergantung pada pasokan global yang penuh ketidakpastian dapat menimbulkan kerentanan.

“Kita sudah mapping dengan beberapa teman-teman dari KKKS. Contoh, katakanlah kemarin dapat 20 ribu barel di Natuna yang punya Medco. Kita lagi Insyaallah tanggal 26 Juni ini ada penambahan lagi 30 ribu barel di Cepu milik ExxonMobil. Jadi perlahan kita mencapai lifting minyak kita,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us