Kadin Bidik Kerja Sama Pangan dan Energi di Timor Leste

- Ketua Kadin ingin tingkatkan kerja sama pelaku swasta di Timor Leste, fokus pada sektor pangan dan energi.
- Dibahas kebijakan luar negeri good neighbor policy yang diterapkan untuk negara tetangga yang menyepakatinya.
- Arsjad Rasjid ingin memperluas peran sektor swasta melalui konsep 'Indonesia Incorporated' di Timor Leste.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sekaligus Ketua ASEAN-BAC Indonesia, Arsjad Rasjid menargetkan peningkatan kerja sama pelaku swasta di Timor Leste. Dalam kunjungan ke Dili, Timor Leste, dirinya bertemu dengan Presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao.
Arsjad menyampaikan tujuannya dalam meningkatkan kerja sama pelaku swasta di Timor Leste, khususnya untuk sektor pangan dan energi.
“Dengan peran aktif Kadin Indonesia, termasuk Kadin Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan langsung, kami dapat memperkuat kontribusi dalam mendukung ketahanan energi dan pangan Timor Leste,” kata Arsjad dikutip Jumat, (20/12/2024).
1. Buat realisasikan kebijakan Prabowo untuk negara tetangga

Arsjad mengatakan, dalam kunjungan itu juga dirinya membahas kebijakan luar negeri yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto, yakni good neighbor policy. Kebijakan luar negeri itu diterapkan khusus untuk negara-negara tetangga yang menyepakatinya.
“Kunjungan ini adalah bagian dari diplomasi sektor swasta. Dengan Timor Leste menjadi anggota ASEAN, kini saatnya memperkuat konektivitas di Pulau Timor, khususnya mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) di Oecusse,” ujar Arsjad.
2. Bisnis asal Indonesia di Timor Leste didominasi BUMN

Arsjad mencatat bahwa kehadiran dunia usaha Indonesia di Timor Leste masih banyak diwakili oleh BUMN. Namun, dia melihat potensi besar bagi sektor swasta untuk lebih berkontribusi mendukung pembangunan di negara tersebut.
“Kami ingin memperluas peran sektor swasta melalui konsep Indonesia Incorporated,” ujar Arsjad.
3. Pelaku usaha kejar pertumbuhan baru di negara tetangga

Arsjad Rasjid mengatakan, sektor swasta siap menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan konektivitas lintas perbatasan yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui penguatan kerja sama, kawasan perbatasan berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru yang bermanfaat bagi kedua negara.