Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah ke Rp15.018,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (26/6/2023) pagi. Mata uang Garuda melemah 20,5 poin.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah sudah melemah sebanyak 31,5 poin atau 0,21 persen ke Rp15.030 per dolar AS, pada pukul 09.11 WIB.
Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat, 23 Juni 2023, nilai tukar rupiah melemah 58 poin atau 0,39 persen ke level Rp14.999 per dolar AS.
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih mewaspadai potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) pada Juli mendatang. Pasar juga mewaspadai kenaikan suku bunga acuan di negara lain yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.
Analis pasar uang lainnya, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
"Sentimen eksternal masih mendominasi terutama kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global oleh langkah agresif bank-bank sentral akhir-akhir ini. Situasi yang memanas di Rusia juga memicu permintaan dolar AS dan menekan mata uang beresiko seperti rupiah," kata Lukman.
Di sisi lain, Ariston melihat sentimen pasar cukup positif pagi ini. Hal itu tercermin dari indeks saham Asia yang tampak bergerak menguat.
"Ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," tambah Ariston.
Ariston mengatakan rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp14.950 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.030 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara Lukman memperkirakan pergerakan rupiah akan berkisar antara Rp14.950 hingga Rp15.100 per dolar AS.