Kanada Hapus Tarif Barang AS Mulai September 2025

- Kanada akan mencabut tarif untuk barang-barang AS mulai 1 September 2025 sesuai perjanjian CUSMA
- Percakapan Carney dan Trump membuka jalan lanjutan dalam diskusi perdagangan yang masih ada
- Meski sektor tertentu terkena tarif, 85 persen perdagangan Kanada-AS tetap bebas hambatan
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Kanada, Mark Carney mengumumkan negaranya akan mencabut tarif untuk barang-barang Amerika Serikat (AS) yang sesuai perjanjian Canada-United States-Mexico Agreement (CUSMA) mulai 1 September 2025. Perjanjian yang di AS dikenal sebagai United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) itu mengatur perdagangan bebas antara tiga negara di Amerika Utara.
Meski begitu, tarif untuk baja, aluminium, dan otomotif tetap berlaku karena Kanada masih ingin memperkuat posisi negosiasinya dengan AS.
Sebelumnya, Kanada membalas tarif 35 persen yang diberlakukan AS sejak Agustus untuk barang non-CUSMA dengan mengenakan tarif 25 persen terhadap produk AS senilai sekitar 30 miliar dolar Kanada atau Rp354 triliun. Produk tersebut termasuk jus jeruk dan mesin cuci.
Carney menuturkan, pencabutan tarif untuk barang sesuai CUSMA dimaksudkan guna mengembalikan perdagangan bebas bagi sebagian besar barang yang bergerak antara Kanada dan AS.
1. Percakapan Carney dan Trump buka jalan lanjutan

Dilansir dari CNBC, pengumuman ini terjadi setelah Carney berbicara melalui telepon dengan Presiden AS, Donald Trump, pada Kamis (21/8/2025). Itu menjadi diskusi pertama keduanya sejak pembicaraan perdagangan terhenti sebelum tenggat 1 Agustus lalu.
Kantor Carney menggambarkan percakapan tersebut sebagai produktif dan luas, serta menyebut keduanya sepakat untuk segera melanjutkan diskusi demi mengatasi hambatan perdagangan yang masih ada.
Awal bulan ini, Carney sempat memberi sinyal akan mengurangi sebagian tarif balasan demi melindungi industri Kanada dari dampak perang dagang dengan AS. Sejak perselisihan dagang dimulai, Kanada sudah tiga kali memberlakukan tarif balasan, termasuk untuk barang konsumsi AS senilai 60 miliar dolar AS (setara Rp980 triliun) dan pungutan tambahan pada otomotif.
Seorang pejabat Gedung Putih menyambut langkah Kanada itu dengan menyebutnya sudah lama tertunda, dan menegaskan bahwa Washington ingin terus berdialog dengan Ottawa mengenai perdagangan serta keamanan nasional.
2. Sebagian besar perdagangan Kanada-AS tetap bebas tarif

Meski berbagai sektor masih terkena tarif, Carney menekankan, 85 persen perdagangan Kanada dan AS tetap bebas hambatan. Menurutnya, kondisi itu lebih menguntungkan dibanding banyak negara lain.
“Saat kami bekerja untuk mengatasi masalah perdagangan yang masih ada dengan AS, penting bagi kami untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mempertahankan keunggulan unik ini bagi pekerja Kanada dan keluarga mereka,” kata Carney, dikutip dari BBC.
Saat ini, AS menerapkan tarif 50 persen pada baja dan tembaga impor, kecuali dari Inggris, serta tarif 25 persen pada aluminium. Di sisi lain, Kanada tetap mempertahankan tarif 25 persen untuk baja, aluminium, dan otomotif asal AS, sambil memprioritaskan negosiasi di sektor tersebut serta kayu sebelum peninjauan ulang CUSMA tahun depan.
Pemerintahan Trump menaikkan tarif Kanada hingga 35 persen dengan alasan perdagangan fentanyl dan tarif balasan Ottawa, setelah Bea Cukai AS melaporkan penyitaan 43 pon fentanyl di perbatasan utara pada 2024 dan 58 pon tahun ini.
3. Strategi ekonomi Kanada dorong pembangunan infrastruktur

Carney juga memaparkan strategi ekonomi yang lebih luas, termasuk memperluas perdagangan dengan negara lain, mempercepat pembangunan rumah, dan meningkatkan investasi pertahanan. Tahun ini, pemerintah Kanada mengesahkan undang-undang untuk mempercepat persetujuan proyek infrastruktur besar seperti jalan raya, rel kereta, pelabuhan, bandara, pipa, tambang, dan fasilitas nuklir.
“Pemerintah Kanada akan segera memilih yang pertama dari serangkaian proyek pembangunan nasional baru yang akan menghubungkan dan mengubah ekonomi kami,” ujar Carney pada Jumat, dikutip dari CBC.