Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Marah Kanada Mau Akui Palestina, Singgung Soal Tarif

Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Kanada akan akui negara Palestina pada September
  • Trump sebut pengakuan negara Palestina sebagai hadiah bagi Hamas
  • Carney dorong solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa akan sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Kanada, setelah negara itu memberikan dukungan terhadap negara Palestina. Itu diungkap menjelang batas waktu negosiasi perjanjian tarif pada 1 Agustus.

Trump akan mengenakan tarif sebesar 35 persen untuk semua barang Kanada yang tidak tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada, jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan sebelum batas waktu.

"Wow! Kanada baru saja mengumumkan dukungannya terhadap kenegaraan Palestina. Itu akan sangat menyulitkan kami untuk mencapai Kesepakatan Perdagangan dengan mereka," kata Trump, dikutip dari The Straits Times.

Carney sebelumnya mengatakan negosiasi tarif dengan Washington telah berjalan konstruktif, tetapi perundingan tersebut mungkin tidak akan selesai sebelum batas waktu. Dia menambahkan, kesepakatan yang akan menghapus semua tarif AS tampaknya tidak mungkin tercapai.

1. Kanada akan akui negara Palestina pada September

Carney mengatakan bahwa Kanada akan mengakui negara Palestina pada sidang ke-80 Majelis Umum PBB September mendatang. Langkah itu menyusul pengumuman serupa dari Inggris dan Prancis, dilaporkan Al Jazeera.

Hal tersebut terjadi di tengah krisis kelaparan di Gaza yang semakin parah. Carney menyebut pihaknya mengutuk fakta bahwa pemerintah Israel telah membiarkan bencana terjadi di wilayah kantong Palestina tersebut.

Carney mengatakan, pengakuan terhadap negara Palestina diperlukan untuk menjaga harapan solusi dua negara. Dia menyebut semakin parahnya penderitaan warga sipil di Gaza tidak memberikan ruang untuk penundaan dalam aksi internasional yang terkoordinasi untuk mendukung perdamaian.

2. Trump sebut pengakuan negara Palestina sebagai hadiah bagi Hamas

Aksi protes membela Palestina. (Brahim Guedich, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Aksi protes membela Palestina. (Brahim Guedich, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump yakin pengakuan negara Palestina merupakan hadiah bagi Hamas. Pemerintahan Trump telah teguh dalam mendukung Israel, meski terdapat tuduhan bahwa sekutu AS tersebut melakukan genosida terhadap warga Palestina, mengutip US News.

Kedutaan Besar Israel di Ottawa mengatakan, pengakuan negara Palestina tanpa adanya pemerintahan yang bertanggung jawab, lembaga yang berfungsi, atau kepemimpinan yang baik hati, akan menguntungkan dan melegitimasi tindakan Hamas pada 7 Oktober 2023.

3. Carney dorong solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik

Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney. (World Economic Forum, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney. (World Economic Forum, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Carney menekankan bahwa Ottawa telah menjadi anggota tetap kelompok negara yang berharap solusi dua negara akan tercapai. Itu akan menjadi bagian dari proses perdamaian yang dibangun di atas penyelesaian yang dinegosiasikan antara pemerintah Israel dan Otoritas Palestina.

Dia menambahkan, pendekatan tersebut tidak lagi dapat dipertahankan karena tindakan Hamas dan penolakan kerasnya terhadap Israel. Carney membatasi kritiknya terhadap tindakan Israel dengan kecaman terhadap Hamas.

Proses perdamaian juga telah terkikis oleh perluasan permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Carney mengatakan solusi dua negara semakin sulit dicapai dengan adanya seruan aneksasi Tepi Barat oleh Negara Zionis dan kegagalan berkelanjutan untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza.

"Setiap jalan menuju perdamaian abadi bagi Israel juga membutuhkan negara Palestina yang layak dan stabil, dan negara yang mengakui hak Israel yang tidak dapat dicabut atas keamanan dan perdamaian," kata Carney.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us