Kanada Incar Pekerja Teknologi yang Terdampak Kebijakan Visa AS

- Kebijakan visa AS membuka peluang bagi Kanada
- Kanada sedang meninjau strategi imigrasi untuk menyambut pekerja asing
- Kanada menghadapi tantangan dalam menarik pekerja asing berbakat
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengumumkan rencana menarik pekerja di sektor teknologi dari Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (27/9/2025). Hal ini dilakukan sebagai respons atas kebijakan baru AS yang memberlakukan biaya tinggi pada visa H-1B.
Kebijakan tersebut menyebabkan banyak pekerja teknologi asing yang selama ini bekerja di AS menghadapi kesulitan untuk memperbarui visa mereka. Kanada melihat peluang untuk menjadi tujuan alternatif bagi para pekerja berbakat tersebut.
1. Peluang baru bagi pekerja teknologi terdampak kenaikan biaya visa H-1B
Mark Carney mengatakan kepada para wartawan di London bahwa kebijakan baru pemerintah AS yang mengenakan biaya 100 ribu dolar AS (Rp1,6 miliar) untuk pengajuan visa H-1B telah menciptakan kebingungan dan frustrasi bagi perusahaan teknologi yang bergantung pada visa ini untuk merekrut talenta asing.
“Apa yang jelas adalah kesempatan untuk menarik orang-orang yang sebelumnya akan mendapatkan visa H-1B,” ujar Carney, dilansir NDTV.
Dia menambahkan banyak pekerja di sektor teknologi tersebut siap pindah untuk mendapatkan pekerjaan.
Kenaikan biaya visa ini bertujuan melindungi lapangan kerja bagi warga AS, tetapi menyebabkan perusahaan teknologi, terutama yang memerlukan tenaga kerja komputer dan teknik, harus menanggung biaya lebih besar. Perubahan ini membuka peluang bagi Kanada untuk menjadi destinasi alternatif bagi pekerja terampil tersebut.
2. Upaya Kanada menyusun strategi imigrasi untuk talenta asing
Pemerintah Kanada sedang meninjau strategi imigrasi mereka untuk menyambut talenta terampil yang terdampak perubahan visa AS. Carney mengungkapkan bahwa Kanada akan segera mengumumkan tawaran atau program baru yang jelas sebagai jawaban atas kebijakan visa tersebut.
“Kami akan segera membawa sebuah proposal terkait ini,” katanya, dikutip dari Bloomberg.
Selain Kanada, negara lain seperti Jerman dan Inggris juga mengincar pekerja asing sebagai respon terhadap kebijakan baru AS. Para ahli imigrasi di Kanada menilai penting untuk memperbaiki sistem keimigrasian agar lebih menarik dan memudahkan pekerja asing berkompeten menetap di Kanada.
3. Tantangan dan peluang dalam menarik pekerja asing berbakat ke Kanada
Para pakar menyatakan bahwa meskipun ada peluang besar, Kanada juga menghadapi tantangan dalam menarik pekerja asing. Pengacara imigrasi Mark Holthe dari Calgary menyebut beberapa kliennya pindah ke Kanada setelah tak bisa memperbarui visa H-1B mereka di AS.
“Mereka tidak punya opsi lain,” kata Holthe.
Namun, banyak yang mengalami kesulitan mendapatkan status residensi permanen di Kanada sehingga masa depan mereka tidak pasti.
“Kanada memiliki potensi tapi tidak boleh melebih-lebihkan,” ujar Ekonom Mikal Skuterud dari Universitas Waterloo.
Dia menyoroti bahwa upah di Kanada masih lebih rendah dari AS dan ada perdebatan politik soal program pekerja asing sementara. Meski demikian, Skuterud percaya upaya memperbaiki sistem keimigrasian sangat penting agar Kanada bisa memanfaatkan peluang ini.