Kasus Omicron Melejit, Sri Mulyani Pede Ekonomi Awal Tahun Terjaga

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meyakini kinerja perekonomian di kuartal I-2022 akan lebih baik dibandingkan kuartal I-2021, walaupun saat ini ada penyebaran varian Omicron.
"Kita meyakini lebih baik dari kuartal I-2021. Kita berharap sisa bulan kuartal I ini, yaitu Februari-Maret, yang diperkirakan Omicron akan mengalami puncaknya, pemerintah tetap bisa menangani secara baik, masyarakat turut serta mencegah, dan kegiatan ekonomi akan tetap terjaga meski akan alami sedikit perlemahan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Rabu (2/2/2022).
Sebagai informasi, pada kuartal I-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 0,74 persen secara year on year (yoy).
1. Faktor yang memperkuat ekonomi kuartal I-2022

Dia mengatakan ada beberapa faktor yang memperkuat kinerja perekonomian di kuartal I-2022 ini. Pertama, jumlah masyarakat yang divaksinasi jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2021. Apalagi, saat ini program vaksinasi sudah menyasar anak-anak, dan juga sudah dilakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk kalangan lansia dan masyarakat umum.
Adapun faktor kedua, pemulihan ekonomi di Tanah Air sudah jauh lebih baik di akhir 2021 hingga awal 2022 kini. Di sisi lain, karakter varian Omicron ini berbeda dengan varian lainnya, terutama varian Delta yang menelan banyak korban jiwa di Indonesia.
"Jadi karakter Omicron berbeda, masyarakat sudah relatif dapat vaksinasi lebih merata dan lebih tinggi. Kalau protokol kesehatan tetap terjaga, maka dampak dari sisi nanti aktivitas perekonomian diharapkan akan bisa terjaga, tidak terlalu dalam," tutur Sri Mulyani.
2. Pemerintah optimistis capai pertumbuhan di atas 5 persen tahun ini

Di 2022 ini, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5 persen. Sri Mulyani optimistis target tersebut bisa tercapai meski ada penyebaran Omicron, namun dengan syarat protokol kesehatan diterapkan.
Saya harap masyarakat ikut serta mendukung agar kegiatan ekonomi dapat berjalan secara optimal tanpa menyebabkan kenaikan Omicron dan jumlah yang harus dirawat di RS. Kalu ini bisa kita lakukan, kita harap kuartal I-2021 tetap perform relatively baik," kata dia.
3. Pemerintah pantau perkembangan Omicron

Tak hanya peningkatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, pemerintah juga akan memantau perkembangan kasus Omicron, sehingga bisa menyiapkan respons terbaik.
"Kita akan melihat kondisi ini, dan sampai hr ini, meski kita lihat kenaikan kasus Omicron, namun dari sisi strateginya berbeda dengan yang diadopsi pada saat Delta," ucap dia.
Selain itu, pemerintah juga mempelajari penanganan kasus Omicron yang telah dilakukan oleh negara-negara lain.
"Tentu Indonesia akan tetap belajar melihat semua evidence, bukti-bukti mengenai dampak Omicron baik di Indonesia maupun negara-negara lain yang sudah alami gelombang Omicron lebih dulu, yaitu pada kuartal IV-2021 kemarin. Sehingga kita boisa belajar dari negara tetangga kita, maupun negara-negara lain," ujar Sri Mulyani.