Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Menteri ESDM era Jokowi soal Gagasan Swasembada Energi Prabowo

Mantan Menteri ESDM, Arcandra Tahar (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, menyoroti target swasembada energi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam pemerintahannya mulai 2024 hingga 2029.

Menurut Arcandra, pemerintah perlu memanfaatkan secara optimal potensi-potensi energi yang sudah ada di dalam negeri, sebelum memutuskan membatasi atau meniadakan impor energi dari luar negeri.

"Apa yang kita punya, itu yang kita manfaatkan dulu karena isunya adalah bagaimana kita Memanfaatkan Atau mengurangi ketergantungan terhadap impor. Itu bahasanya semua negara mungkin ya, bahasanya sama, mengurangi impor. Tapi permasalahannya adalah dalam mengurangi impor itu apakah kita punya subsitusi di dalam negeri?" tutur Arcandra dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

1. Geothermal sumber energi yang bisa jadi substitusi

PLN Indonesia Geothermal akan membuat PLN Indonesia Power lebih fokus pada pengembangan energi panas bumi.. (Dok/Istimewa).

Arcandra menyebut, tidak semua negara dikarunia banyak sumber energi untuk digunakan. Dia kemudian mencontohkan Jepang yang tidak punya sumber energi natural untuk dijadikan substitusi energi lainnya.

Maka dari itu, Jepang membuat strategi dengan melibatkan perusahaan-perusahaannya pergi ke luar negeri, dan mencari sumber-sumber energi yang ingin digunakan untuk kemudian diamankan dan dibawa ke dalam negeri mereka.

"Kita bagaimana? Apakah kita masih punya sumber-sumber dalam negeri? Masih. Sampai seberapa jauh kita seriusi sumber-sumber dalam negeri kita? Yang seperti tadi saya bilang, ke depan kita harus green, iya green-nya apa? Geothermal salah satunya," kata Arcandra.

2. Pemerintah perlu merancang strategi untuk swasembada energi

Pertamina manfaatkan energi hijau untuk Komunitas Hidroponik Sehati Kota Dumai (Dok Pertamina)

Arcandra pun menilai, swasembada energi yang dicanangkan Prabowo merupakan sebuah bahasa positif, tetapi perlu adanya strategi tepat agar bisa meralisasikannya.

Strategi itu perlu dirancang dengan mempertimbangkan banyak hal, sehingga swasembada energi bukan hanya menjadi isapan jempol belaka.

"Apakah secara teknikal mungkin gak? Secara komersialnya ini masuk gak? Dan secara strategi politik negara itu benar ini akan dicapai?" kata Arcandra.

3. Pemerintahan Prabowo fokus pada swasembada energi

Presiden Prabowo Subianto menyapa warga saat melintas di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA FOTO/Paramayuda)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada energi pada masa pemerintahannya selama lima tahun ke depan, periode 2024-2029.

"Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," kata dia dalam pidato perdananya sebagai presiden di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024).

Prabowo menekankan pentingnya melakukan swasembada alias kemandirian energi untuk mengantisipasi ketidakpastian, termasuk perang yang terjadi di mana-mana.

"Kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain harus memikirkan kepentingan mereka sendiri. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us