Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Minta Swasembada Energi, Ini Siasat Pertamina

Presiden Prabowo Subianto berikan pidato usai dilantik sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 di Gedung MPR/DPR pada Minggu (20/10/2024). (youtube.com/MPRGOID)
Presiden Prabowo Subianto berikan pidato usai dilantik sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 di Gedung MPR/DPR pada Minggu (20/10/2024). (youtube.com/MPRGOID)
Intinya sih...
  • Pertamina mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi dalam 4-5 tahun ke depan.
  • Pertamina fokus pada empat inovasi utama dalam bisnis rendah karbon: biofuel, petrochemical, geothermal, dan teknologi CCS/CCUS.
  • Pertamina telah mengurangi emisi scope 1 & 2 sebesar 124 persen dari target 2023.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi dalam 4-5 tahun ke depan, yang menjadi salah satu dari 17 program prioritas pemerintah di bawah visi Asta Cita.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendorong ketahanan energi dengan mempertahankan bisnis eksisting dan mengembangkan bisnis rendah karbon ramah lingkungan.

Pertamina saat ini fokus pada empat inovasi utama dalam bisnis rendah karbon: biofuel, petrochemical, geothermal, dan teknologi carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS). Hal itu juga sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.

“Terobosan ini akan memperkuat swasembada energi, sekaligus memberikan dampak dalam penurunan emisi karbon, diversifikasi portofolio bisnis yang akan membuka peluang bisnis baru di masa depan,” kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/2024).

1. Kembangkan bahan bakar hijau untuk kendaraan dan pesawat

Pertamax Green 95. (dok. Pertamina)
Pertamax Green 95. (dok. Pertamina)

Pertamina telah berhasil mengembangkan biofuel sebagai bahan bakar ramah lingkungan berbahan dasar nabati, termasuk biodiesel B35.

Selain itu, Pertamina juga mengembangkan Pertamax Green dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk pesawat terbang, yang juga menggunakan campuran bahan nabati.

"Biofuel yang telah dijalankan Pertamina berdampak pada pengurangan emisi, sehingga memiliki nilai tambah positif bagi masyarakat. Pada tahun 2023, penerapan B35 mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 juta ton,” jelasnya.

2. Garap energi panas bumi hingga petrokimia

Initial Public Offering PT Pertamina Geothermal Energy Tbk pada 24 Februari 2024. (dok. Pertamina)
Initial Public Offering PT Pertamina Geothermal Energy Tbk pada 24 Februari 2024. (dok. Pertamina)

Pertamina saat ini mengelola 15 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas 672 MW, yang akan ditingkatkan menjadi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan, dengan cadangan panas bumi yang siap dikembangkan.

Di sektor petrokimia, Pertamina menargetkan peningkatan produksi dari 1,9 juta ton per tahun menjadi 3,2 juta ton pada 2025, dan terbuka untuk bermitra dengan institusi lokal maupun internasional.

Dalam bisnis migas hulu, Pertamina juga mengembangkan teknologi CCS/CCUS yang diproyeksikan mampu mengurangi emisi hingga 1,5 juta ton pada 2029, dengan proyek yang sudah berjalan di beberapa lokasi.

Melalui Program "Desa Energi Berdikari," Pertamina melibatkan masyarakat dalam memanfaatkan energi hijau, yang kini mencakup 85 desa di seluruh Indonesia, membantu mencapai swasembada energi dan pengurangan emisi melebihi target.

3. Mendorong target mencapai net zero emission di 2060

PT Pertamina (Persero) memaparkan strategi menjadi pemimpin regional bisnis Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dalam Forum Internasional & Indonesia CCS (IICCS) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (31/7/2024). (Dok. Pertamina)
PT Pertamina (Persero) memaparkan strategi menjadi pemimpin regional bisnis Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dalam Forum Internasional & Indonesia CCS (IICCS) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (31/7/2024). (Dok. Pertamina)

Pertamina telah mengurangi emisi scope 1 & 2 sebesar 124 persen dari target 2023, yaitu 1,13 juta ton CO2e dari target 910 ribu ton CO2e.

Pertamina menyatakan komitmennya mendukung target NZE di 2060 dengan mendorong program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya tersebut diterapkan di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina melalui prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina optimistis bisa mendukung program pemerintah swasembada energi sekaligus mencapai NZE sesuai target nasional,” tambah Fadjar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us