Ke Yunani, Ma'ruf Amin Minta Eropa Jangan Diskriminasi Komoditas RI

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Athena, Yunani dan melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Pertama Parlemen Yunani Ioannis Plakiotakis.
Dalam kunjungan kerja itu, Ma’ruf Amin menyampaikan tiga hal yang tujuannya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Yunani dengan Indonesia. Salah satunya adalah bidang ekonomi, khususnya dukungan kepada komoditas Indonesia yang mendapat diskriminasi dari Uni Eropa.
1. Diskriminasi komoditas Indonesia menghambat kerja sama perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa

Adapun pembahasan terkait kerja sama bidang ekonomi diawali dengan pembahasan mengenai Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi yang ditandatangani pada Mei 2023 dengan
Selain itu, Ma’ruf Amin meminta dukungan Yunani untuk membantu mengatasi berbagai hambatan dalam kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara-negara Eropa. Hambatan yang dimaksud ialah terkait kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap komoditas strategis Indonesia.
“Saya juga mengharap dukungan Yang Mulia untuk mendukung pendekatan konstruktif guna mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa atas komoditas strategis Indonesia," kata Ma’ruf Amin dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (22/11/2023).
Adapun komoditas strategis Indonesia yang terdampak kebijakan diskriminatif di Uni Eropa ialah minyak kelapa sawit, karet, kopi, kayu, ternak, dan sebagainya.
2. Ma'ruf Amin minta parlemen Indonesia dengan Yunani perkuat kerja sama

Selain itu, Ma’ruf mengatakan parlemen Indonesia telah beberapa kali berkunjung ke Yunani. Sehingga, dia berharap parleman Yunani juga melakukan banyak kunjungan ke Indonesia.
“Saya mendukung terbentuknya kembali Kelompok Persahabatan antar Parlemen Indonesia-Yunani. Untuk mempererat kerja sama parlemen kedua negara," kata Ma’ruf.
3. Ma'ruf Amin minta dukungan Yunani agar intoleransi pada umat muslim bisa diberantas

Terakhir, Ma’ruf Amin juga menekankan kedua negara perlu meningkatkan kerja sama dalam bidang keagamaan, khususnya untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah memanasnya situasi global.
"Situasi global tidak kondusif, intoleransi dan diskriminasi beragama, perusakan simbol dan tempat ibadah, terjadi di beberapa belahan dunia," ucap Ma’ruf Amin.
Terkait hal ini, Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, namun dapat hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain. Nilai-nilai serupa ini, menurutnya juga tampak pada masyarakat Yunani.
Oleh sebab itu, dia mendorong Indonesia dan Yunani untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan suasana damai dan harmonis dalam keberagaman memeluk agama di seluruh penjuru dunia.
“Saya mengajak Yunani untuk bersama mendorong penguatan toleransi dan penghormatan antarumat beragama," ucap Ma’ruf Amin.