Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebijakan Pangan-Energi Prabowo Raih Antensi Perusahaan Besar AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara yang digelar US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C (Dok Kemenko Perekonomian)
Intinya sih...
  • Perusahaan AS memberikan perhatian terhadap kebijakan Presiden Prabowo di sektor pangan, energi baru terbarukan, dan hilirisasi industri.
  • Potensi kerja sama dalam peningkatan produktivitas pangan dan energi baru terbarukan seperti hydropower, geothermal, dan small modular reactor.

Jakarta, IDN Times- Sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) yang hadir dalam pertemuan Roundtable Luncheon memberikan perhatian terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan itu diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C pada Kamis (21/11/2024) lalu.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diundang sebagai pembicara kunci dalam pertemuan tersebut. Beberapa perusahaan besar yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP, dan Freeport-McMoRan.

1. Perusahaan yang hadir beri perhatian pada kebijakan Prabowo

Roundtable Luncheon yang digelar US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C (Dok Kemenko Perekonomian)

Adapun perusahaan yang hadir tersebut memberikan perhatian terhadap kebijakan Presiden Prabowo pada sektor pangan, energi baru terbarukan, dan hilirisasi industri. Terdapat berbagai potensi kerja sama dalam peningkatan produktivitas pangan, di mana pemerintah mencanangkan program food estate, pengembangan lahan sawah untuk tanaman padi, dan industri gula.

Sementara potensi kerja sama di bidang energi baru terbarukan, seperti hydropower, geothermal, carbon capture and storage, dan small modular reactor, yang dapat membantu Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission.

Terkait percepatan hilirisasi industri, pertemuan mencatat berbagai pencapaian penting pada 2024, antara lain dimulainya operasional fasilitas baterai EV terbesar di Asia Tenggara, dan fasilitas pengolahan tembaga lini tunggal terbesar di dunia.

"Pencapaian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di tingkat global dan mendorong transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan," kata Airlangga dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/11/2024).

Perusahaan yang hadir juga memberikan perhatian pada upaya Indonesia untuk mendorong peningkatan standar ekonomi melalui OECD, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang diharapkan mampu mendorong percepatan reformasi pada isu environment, social, and governance (ESG), meningkatkan pengaruh Indonesia pada kepemimpinan global, dan memperbaiki kepercayaan investor.

Indonesia diharapkan dapat mendorong investasi melalui pemberian insentif fiskal yang terus dilanjutkan sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, memfasilitasi transfer keterampilan dan teknologi baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

2. Ekosistem bisnis dan peluang investasi di Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Roundtable Luncheon yang digelar US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C (Dok Kemenko Perekonomian)

Beberapa perusahaan juga bertanya terkait pengaruh pemerintahan baru terhadap ekosistem bisnis dan peluang untuk berinvestasi di Indonesia. Menjawab hal itu, Airlangga menegaskan bahwa perubahan pemerintahan tidak menjadi hambatan, justru semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat berinvestasi.

"Sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia," ucap Airlangga.

Mengenai kesiapan infrastruktur Indonesia untuk menerima investasi dari luar, Airlangga menegaskan kesiapan Indonesia untuk menerima investasi yang masuk. Hal itu ditunjukkan, antara lain dengan keberadaan 22 Kawasan Ekonomi Khusus (KK) yang memberikan kemudahan dan insentif bagi investor.

3. Airlangga tegaskan fundamental ekonomi RI terjaga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Roundtable Luncheon yang digelar US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C (Dok Kemenko Perekonomian)

Airlangga juga membeberkan perkembangan terbaru ekonomi Indonesia, prioritas pemerintahan baru, dan strategi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 dalam pertemuan tersebut.

Dia menekankan, fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah-tengah tantangan ekonomi global, seperti fragmentasi geoekonomi, lonjakan harga akibat ketegangan geopolitik, serta suku bunga tinggi yang memperburuk beban utang.

"Ekonomi Indonesia tumbuh kuat sebesar 5 persen pada semester awal 2024," ujar Airlangga.

Dia menjelaskan, tingkat pertumbuhan ekonomi didorong oleh inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran target, serta rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga terkendali. Kondisi ini memberikan dasar yang kuat bagi stabilitas ekonomi nasional.

Dengan begitu, dia berharap, kondisi ekonomi dan pergantian pemerintahan yang berjalan baik akan membuka peluang baru untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas hubungan bisnis di berbagai sektor antara Indonesia dan AS. Airlangga pun mengundang kalangan bisnis AS untuk segera mengembangkan investasi di Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us