Kecewa Mendag Absen, DPR Tunda Rapat Penyelamatan Industri Baja

- Rapat ditunda karena Mendag tidak hadir
- Komisi VI anggap rapat tidak representatif
- Kecewa dan akan jadwalkan ulang rapat
Jakarta, IDN Times - Komisi VI DPR RI menunda rapat kerja yang diagendakan membahas evaluasi penyalamatan industri baja nasional pada Senin (10/11/2025). Penundaan tersebut merupakan hasil dari kekecewaan para anggota dewan atas ketidakhadiran Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
Rapat sedianya sudah dimulai dengan paparan dari Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin). Namun, setelah diskusi berjalan, mayoritas anggota Komisi VI menyarankan agar rapat dihentikan dan dijadwal ulang.
1. Rapat dinilai tidak representatif bahas kebijakan

Anggota Komisi VI Herman Khaeron menyampaikan rapat kerja tersebut tidak representatif untuk membicarakan persoalan kebijakan strategis karena para pengambil keputusan utama tidak hadir. Dia menyebutkan direktur jenderal (dirjen) hingga staf ahli menteri yang hadir tidak akan bisa mewakili pemerintah.
Menurutnya, pertanyaan yang diajukan Komisi VI tidak akan direspons dengan baik, dan rapat hanya akan bersifat informatif tanpa menghasilkan keputusan terbaik. Herman juga menekankan persoalan baja adalah masalah kebijakan yang menuntut koordinasi lintas sektoral yang pasti dari pemerintah, termasuk untuk memberikan prioritas kepada industri baja dalam negeri, agar PT Krakatau Steel tidak terus merugi.
"Jadi ini sih kita informatif, tidak akan ini menghasilkan keputusan yang terbaik," ujarnya.
2. Minta Mendag hadir membahas nasib industri baja nasional

Wakil Ketua Komisi VI Nurdin Halid menyambut pandangan Herman dan menegaskan kembali masalah industri baja adalah soal kebijakan yang sangat penting untuk menegakkan kedaulatan ekonomi dan memacu pertumbuhan nasional.
Nurdin Halid menyayangkan kehadiran perwakilan di level bawah dari Kementerian Perdagangan, sebab kehadirannya hanya bisa memberikan informasi, sedangkan yang dibutuhkan Komisi VI adalah keputusan strategis.
"Jadi menurut saya Bu Ketua, kita tunda pertemuan ini sampai Menteri Perdagangan hadir," tegasnya.
Senada, Anggota Komisi VI Kawendra Lukistian menyatakan sepakat agar rapat ditunda. Dia menekankan Komisi VI ingin membicarakan hal strategis dan langkah nyata untuk menyelamatkan industri baja nasional, bukan hanya omon-omon saja.
"Kita perlu bicara hal ini lebih detail. Mohon kasih tahu kepada para pimpinan Bapak-Ibu lembaga sekalian. Kalau diundang sama DPR, tolong hadir. Jangan seolah-olah gak butuh DPR," tegasnya.
3. Komisi VI kecewa dan akan jadwalkan ulang

Ketua Komisi VI sekaligus pimpinan rapat Anggia Erma Rini akhirnya menutup rapat. Anggia menyampaikan kekecewaan seluruh anggota dewan yang telah hadir meski dengan kondisi yang kurang prima, demi membahas hal penting tersebut.
Sebagai kesimpulan, Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dari Kementerian Perindustrian. Namun, karena ketidakhadiran Menteri Perdagangan, rapat kerja diputuskan untuk ditunda.
Komisi VI akan menjadwalkan ulang pertemuan untuk membahas penyelamatan industri baja nasional di lain waktu.
"Dengan demikian rapat kita tutup dan akan kita informasikan nanti kita jadwal lagi, jadwal ulang untuk diskusi kita terkait dengan penyelamatan industri baja nasional. Terima kasih, saya tutup," tambahnya.


















