Kenaikan Harga Emas Antam Tembus 220 Persen dalam 10 Tahun!

- Harga emas Antam tembus Rp1,904 juta per gram, naik 43,8% dari tahun lalu
- Dalam 10 tahun terakhir, harga emas Antam naik 220,5%, dari Rp594 ribu per gram pada 2016
Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus mencatatkan kenaikan signifikan.
Pada Sabtu (12/4/2025), harga emas Antam naik Rp15 ribu menjadi Rp1,904 juta per gram. Harga emas hari ini mencetak rekor terbaru.
Harga emas hari ini menunjukkan kenaikan hingga 43,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias secara year on year (yoy). Adapun pada 12 April 2024, harga emas Antam masih di Rp1,324 juta per gram. Lantas, berapa harga emas Antam 10 tahun lalu?
1. Harga emas Antam naik lebih dari 220 persen dalam 10 tahun terakhir

Berdasarkan grafik harga emas di situs logammulia.com, harga emas Antam naik 220,5 persen dalam 10 tahun terakhir, dibandingkan 12 April 2016 yang harganya Rp594 ribu per gram.
Pada 12 April 2021, harga emas Antam ialah Rp930.571,43 per gram. Dengan demikian, dalam 5 tahun terakhir, harga emas Antam naik 104,6 persen.
2. Harga emas dunia juga melonjak

Selain harga emas Antam, harga emas dunia juga terus mengalami lonjakan.
Berdasarkan data Goldprice, harga emas dunia naik 77,28 poin atau 2,44 persen ke level 3.238,82 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ounce (toz).
3. Penyebab harga emas melonjak

Menurut Analis Emas, Ibrahim Assuaibi, kenaikan harga emas dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Apalagi, Presiden AS Donald Trump mau mengenakan tarif bea masuk terhadap impor barang China hingga 145 persen.
“Karena dianggap bahwa dari beberapa negara yang lainnya melakukan negosiasi, tetapi China dan Uni Eropa ini melakukan perlawanan. Ini yang membuat harga emas dunia mengalami kenaikan,” kata Ibrahim saat dihubungi IDN Times.
Gejolak di Timur Tengah juga belum mereda yang menyebabkan para pelaku pasar memindahkan dananya dari pasar modal ke emas yang merupakan instrumen investasi dengan risiko lebih rendah alias safe haven.
“Masyarakat itu, para investor itu berduyun-duyun untuk melakukan pembelian terhadap emas dunia maupun logam mulia,” ucap Ibrahim.
Di Indonesia, kenaikan harga emas logam mulia Antam turut dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditutup melemah 26 poin kemarin, Jumat (11/4/2025) di level Rp16.805 per dolar AS.
“Pelemahan mata uang rupiah ini juga membuat harga logam mulia terus mengalami kenaikan,” ucap Ibrahim.