6 Kesepakatan sebelum Bikin Usaha Bareng Teman biar Gak Drama

- Tentukan peran dan tanggung jawab sejak awal untuk menghindari kebingungan dan ketidakpuasan dalam bekerja.
- Pembagian modal harus jelas agar tidak menimbulkan masalah ke depannya, termasuk pembagian keuntungan dan kepemilikan saham.
- Sistem bagi hasil yang adil dan transparan perlu ditetapkan sejak awal, termasuk aturan jika ada anggota yang ingin keluar dari bisnis.
Salah satu hal paling menarik yang bisa dilakukan bareng teman adalah membangun bisnis bersama. Bayangkan, bisa kerja sambil bercanda, gak sungkan menyampaikan ide, dan sukses bareng orang yang sudah akrab. Namun, gak semua cerita usaha bareng teman berakhir manis. Banyak yang malah jadi musuhan karena gak bikin kesepakatan yang jelas sejak awal.
Maka dari itu, sebelum nyemplung bareng ke dunia bisnis, pastikan kalian sudah duduk bareng, ngobrol serius, dan bikin perjanjian yang jelas. Gak harus kaku, yang penting ada kesepakatan yang jelas dan tegas agar semua pihak nyaman dan gak ada yang merasa dirugikan. Nah, ini dia beberapa poin kesepakatan yang wajib dibahas sebelum bikin usaha bareng teman.
1. Tentukan peran dan tanggung jawab sejak awal

Supaya usahamu gak jalan tanpa arah seperti kapal tanpa nahkoda, semua orang harus punya peran yang jelas. Jangan sampai semua merasa sudah kerja keras, tapi ternyata ada yang gak jelas tugasnya. Misalnya, kamu fokus di produksi, teman fokus di pemasaran. Kalau ada yang merasa tugasnya lebih berat, ini bisa bikin sakit hati. Dengan pembagian peran yang jelas, tugas jadi terarah, target tercapai, dan gak ada yang merasa kerja lebih banyak.
2. Pembagian modal harus jelas

Modal itu sensitif sekali. Banyak usaha bubar gara-gara masalah uang. Jadi, pastikan dulu siapa nyumbang berapa, bentuknya uang atau barang, dan gimana pencatatannya. Kalau modal gak seimbang, sepakati juga pembagian keuntungan dan kepemilikan sahamnya. Ada baiknya buatkan peranjian di atas kertas agar lebih transparan.
3. Sistem bagi hasil yang adil dan transparan

Kesepakatan bagi hasil itu bukan cuma tentang angka, tapi juga rasa adil. Mau bagi rata, sesuai persentase modal, atau sesuai job desc, semuanya harus jelas dari awal. Kalau bisa, tentukan juga kapan bagi hasil dilakukan: bulanan, per kuartal, atau setahun sekali. Dan jangan lupa, sisihkan dana untuk operasional agar bisnis gak macet gara-gara semua keuntungan diambil.
4. Aturan kalau ada yang mau keluar

Gak semua orang bisa komitmen sampai akhir. Mungkin saja, rekan bisnismu mau fokus ke hal lain atau butuh uang mendesak. Makanya, penting untuk bikin kesepakatan tentang mekanisme keluarnya anggota. Apakah sahamnya harus dijual ke anggota lain dulu? Berapa harganya? Dan apakah dia masih berhak atas keuntungan setelah keluar? Kalau aturan ini gak jelas, bisa bikin hubungan jadi kaku dan gak enak.
5. Pisahkan urusan bisnis dan urusan pribadi

Ini yang sering banget jadi jebakan. Karena sudah dekat, kadang urusan bisnis dibawa ke ranah pribadi. Misalnya, kalau ada masalah keuangan, jadi baper atau saling sindir di luar. Nah, kesepakatan untuk memisahkan masalah pribadi dan bisnis itu penting.
Misalnya, buat perjanjian kalau lagi rapat, fokus ke masalah kerjaan. Kalau lagi nongkrong di luar, dilarang membahas hal-hal berbau pekerjaan. Ingat, menjaga profesionalitas itu kunci awetnya hubungan.
6. Buat perjanjian tertulis

Karena saking dekat dan percaya dengan teman, banyak orang justru merasa gak enak hati jika harurs membuat perjanjian tertulis. Padahal justru itu yang bikin aman. Perjanjian tertulis berfungsi sebagai pengingat kalau suatu saat ada yang lupa atau salah paham. Gak harus kontrak super formal seperti di perusahaan besar, tapi minimal ada dokumen yang ditandatangani bersama dan memuat poin-poin kesepakatan tadi. Ini juga bisa dipakai kalau suatu saat butuh bukti hukum.
Membangun usaha bersama teman memang bisa jadi pengalaman seru dan menyenangkan, tapi tanpa kesepakatan yang jelas, risikonya tinggi sekali. Ingat, kesepakatan bukan berarti gak percaya pada teman, melainkan ini justru cara untuk melindungi persahabatan dan bisnis. Jadi, sebelum nyemplung bareng, luangkan waktu untuk ngobrol serius, bikin aturan main, dan tulis semua kesepakatan.