Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_2025-07-03-05-09-21-97_1c337646f29875672b5a61192b9010f9.jpg
KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, kapal milik operator swasta PT Raputra Jaya, pada Rabu (2/7/2025) malam. Kapal itu tenggelam saat tengah berlayar di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali.

Berdasarkan laporan yang diterima ASDP, kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.

1. Sebanyak sembilan kapal SAR dikerahkan lakukan pencarian dan penyelamatan

Tim SAR saat melakukan pencarian penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Tim SAR)

ASDP menyampaikan, penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.

Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud.

2. KMP Tunu Pratama Jaya bawa 65 orang

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Data awal menyebutkan, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan.

Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban atau kondisi seluruh penumpang, mengingat operasi SAR masih berlangsung intensif di lokasi kejadian.

"ASDP menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. Saat ini, kami fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Kamis (3/7/2025).

3. Imbauan ASDP

Pelabuhan Ketapang. (dok. ASDP)

ASDP juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk, untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.

Situasi operasional di pelabuhan tetap dikendalikan secara ketat dengan mengedepankan aspek keselamatan pelayaran.

"Sementara informasi lanjutan terkait perkembangan kecelakaan, kepada awak media dapat menghubungi KSOP Tanjung Wangi dan Basarnas. Hal ini untuk menghindari simpang siur informasi dan memastikan publik menerima data yang sah dan terverifikasi," ujar Shelvy.

Editorial Team