Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konglomerat Pemilik Ritel Modern di Indonesia 2025

ilustrasi supermarket (pexels.com/Pixabay)

Industri ritel modern di Indonesia dikuasai oleh sejumlah konglomerat yang juga tercatat sebagai orang terkaya di negeri ini. Berdasarkan daftar Real Time Billionaires dari Forbes dan laporan kekayaan dari Bloomberg, lima sosok berikut memiliki pengaruh kuat di sektor ritel, baik melalui minimarket, hypermarket, maupun platform digital.

Berdasarkan data per Maret 2025, siapa saja mereka dan berapa nilai kekayaannya? Simak daftarnya berikut ini!

1. Hartono bersaudara miliki Blibli dan Ranch Market

R. Budi & Michael Hartono (Dok Forbes)
R. Budi & Michael Hartono (Dok Forbes)

Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih kokoh di puncak daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes per Rabu, 5 Februari 2025. Kekayaan Robert diperkirakan mencapai sekitar Rp371,2 triliun, sedangkan Michael memiliki kekayaan Rp356,8 triliun. Posisi ini sudah mereka pertahankan selama lebih dari satu dekade terakhir, menjadikan keduanya ikon kekuatan bisnis Indonesia.

Meski dikenal lewat kepemilikan saham Bank Central Asia (BCA) dan perusahaan rokok Djarum, mereka juga aktif di sektor ritel. Keduanya memiliki PT Global Digital Niaga (Blibli) dan PT Supra Boga Lestari yang membawahi Ranch Market dan The Foodhall. Blibli telah mencatatkan saham perdana di bursa sejak 2022 dan terus berekspansi dalam ekosistem digital.

2. Anthoni Salim kuasai jaringan Indomaret dan Super Indo

Anthony Salim (instagram.com/forbesindonesia)

Anthoni Salim merupakan pemimpin Salim Group, salah satu konglomerasi terbesar di Asia Tenggara. Ia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp201,44 triliun per Kamis, 7 Maret 2025, menurut data Bloomberg Billionaires Index. Angka ini menempatkannya di posisi tiga besar orang terkaya Indonesia.

Melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Salim Group mengendalikan Indomaret, jaringan minimarket dengan lebih dari 22 ribu gerai. Ia juga berkolaborasi dengan Delhaize Group dari Belgia untuk mengembangkan Super Indo. Strategi ekspansi ini menjadikan Salim Group pemain dominan dalam distribusi kebutuhan sehari-hari.

3. Chairul Tanjung dominan dengan Transmart dan Carrefour

Chairul Tanjung (instagram.com/forbesindonesia)

Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, mengelola sejumlah unit ritel seperti Transmart, Trans Hello, dan Carrefour Indonesia. Berdasarkan data Forbes Indonesia per Selasa, 12 Maret 2025, kekayaannya tercatat sebesar Rp69 triliun. Pria yang dikenal sebagai "anak singkong" ini membangun bisnisnya dari bawah hingga menjadi konglomerat papan atas.

Selain ritel, CT Corp juga memiliki lini media (Trans TV, CNN Indonesia), sektor keuangan (Bank Mega, Allo Bank), dan berbagai merek kuliner global seperti Wendy’s. Portofolio ini menunjukkan betapa luasnya cakupan bisnis CT Corp di Indonesia. Kemampuan diversifikasinya menjadi kunci utama dalam mempertahankan eksistensi bisnis ritel miliknya.

4. Djoko Susanto kuasai ribuan gerai Alfamart

Djoko Susanto (instagram.com/universitasbundamulia)

Djoko Susanto adalah pendiri jaringan minimarket Alfamart yang kini menjangkau hampir seluruh pelosok Indonesia. Berdasarkan informasi dari Forbes Asia, per Kamis, 14 Januari 2025, kekayaannya mencapai Rp64 triliun. Ia memulai karier dari bisnis warung kecil hingga menjadi raja ritel yang disegani.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang ia pimpin mengelola lebih dari 17 ribu gerai Alfamart di Indonesia dan Filipina. Perusahaan ini juga merambah ke sektor digital melalui Alfagift dan kolaborasi dengan platform pembayaran digital. Ekspansi agresif inilah yang membuat Djoko terus bertumbuh di tengah kompetisi pasar ritel.

5. Mochtar Riady bangun fondasi ritel Lippo Group

Mochtar Riady (instagram.com/jeffchangstudio)

Mochtar Riady adalah pendiri Lippo Group, konglomerasi yang membentuk fondasi awal ritel modern Indonesia. Pada Jumat, 15 Maret 2025, menurut Bloomberg, kekayaannya tercatat sebesar Rp42,25 triliun. Ia dikenal sebagai tokoh penting yang membawa konsep department store ke level nasional.

Meski kini kepemilikan Hypermart dan Matahari Department Store telah berpindah ke publik, kontribusinya dalam membangun ritel tak terlupakan. Lippo Group juga berkembang ke sektor rumah sakit (Siloam Hospitals), properti (Lippo Karawaci), dan pendidikan (UPH). Portofolio yang terdiversifikasi membuat Riady tetap relevan dalam dunia bisnis.

Lima tokoh ini tak hanya sukses dalam membangun kekayaan, tapi juga membentuk wajah industri ritel modern Indonesia. Dominasi mereka terlihat dari skala bisnis yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari kelas bawah hingga atas. Ke depannya, sektor ritel diprediksi tetap jadi andalan dalam memperkuat ekonomi domestik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us