Mengenal Lebih Dekat Pemilik Konimex, Djoenaedi Joesoef
Kalau kamu pernah minum Paramex saat sakit kepala atau ngemil Nano-Nano saat butuh camilan unik, kamu pasti gak asing dengan nama Konimex. Namun, tahukah kamu siapa sosok di balik berdirinya perusahaan raksasa ini? Pemilik Konimex adalah Djoenaedi Joesoef.
Djoenaedi adalah seorang pengusaha visioner asal Solo yang berhasil membawa bisnisnya dari apotek kecil hingga menjadi salah satu perusahaan farmasi dan consumer goods terbesar di Indonesia. Ia membangun Konimex dari nol, berbekal pengalaman di toko obat tradisional keluarganya dan semangat untuk menghadirkan produk yang bermutu, mudah didapat, dan terjangkau. Yuk, mengenal sosok Djoenadi Joesoef lebih dekat melalui artikel ini!
1. Dari apotek sederhana ke raksasa farmasi nasional
Pemilik Konimex, Djoenaedi Joesoef, lahir di Solo pada 6 Juni 1933 dan tumbuh besar dalam keluarga yang menjalankan usaha obat tradisional Tiongkok bernama Eng Thay Hoo. Sejak kecil, ia sudah terbiasa melihat orang datang berobat, mencium aroma herbal, dan menyaksikan pengobatan ala Tionghoa yang penuh ketelatenan. Dari sanalah muncul kecintaan dan ketertarikannya terhadap dunia kesehatan dan bisnis.
Di usia 34 tahun, tepatnya pada 8 Juni 1967, Djoenaedi mendirikan PT Konimex yang awalnya fokus menjual obat, bahan kimia, dan alat kesehatan. Namun, ia tak berhenti di sana. Ia percaya bahwa perusahaannya bisa lebih besar jika menjadi produsen, bukan hanya pedagang. Maka, pada 1972, Konimex memperkenalkan inovasi baru berupa obat dalam kemasan strip 4 tablet yang praktis, higienis, dan ekonomis. Inovasi ini jadi tonggak penting yang membuat produk Konimex makin mudah diakses oleh masyarakat luas.
2. Produk-produk ikonik yang mewarnai masa kecil dan lemari obat kamu
Kalau kamu pernah sakit kepala dan langsung mencari Paramex, flu lalu minum Konidin, atau sekadar makan permen Frozz di waktu senggang, kamu sudah menikmati hasil karya dari pemilik Konimex, lho. Djoenaedi Joesoef tak hanya fokus pada obat-obatan, tapi juga memperluas lini bisnis ke makanan dan minuman ringan, terutama sejak 1990-an. Dari situlah lahir produk legendaris seperti Hexos, Nano-nano, dan biskuit Tini Wini Biti yang jadi favorit anak-anak.
Konimex gak sekadar memproduksi, tapi juga memperhatikan kualitas dan distribusi. Berkat filosofi 3MU, yaitu Mutu, Mudah, dan Murah. Bisa dibilang, produk Konimex selalu berusaha hadir dengan kualitas terbaik, mudah dijangkau, dan harga yang bersahabat. Bahkan, perusahaan ini telah memiliki lebih dari 50 cabang di seluruh Indonesia dan jangkauan distribusi yang menjangkau dari Sabang sampai Merauke.
3. Warisan besar seorang visioner
Pemilik Konimex, Djoenaedi Joesoef, bukan hanya pebisnis biasa. Ia adalah seorang inovator yang berani keluar dari zona nyaman, membawa apotek sederhana menjadi perusahaan multinasional. Dalam perjalanan bisnisnya, ia gak hanya mengedepankan keuntungan, tapi juga kebermanfaatan bagi masyarakat.
Setelah wafat pada 24 November 2019, estafet kepemimpinan Konimex diteruskan oleh putranya, Rachmadi Joesoef, yang kini meneruskan warisan ayahnya dengan tetap menjunjung nilai-nilai yang ditanamkan sejak awal.
Konimex kini telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti Top Brand Award, Indonesia Original Brand Award, dan WOMM Award. Semua pencapaian ini adalah buah dari dedikasi panjang seorang Djoenaedi Joesoef, seorang pemilik Konimex, yang tak pernah lelah untuk mewujudkan mimpinya untuk Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
