Kurir Perempuan Lion Parcel Bisa Bersaing

Jakarta, IDN Times -Lion Parcel menegaskan komitmen untuk mendukung inklusivitas dalam dunia kerja dan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk turut berkembang di industri logistik.
Chief Operating Officer (COO) Lion Parcel, Mohammad Fadli mengatakan, Hari Perempuan Internasional menjadi momen penting bagi Lion Parcel, untuk mengingat kontribusi besar perempuan di industri logistik.
"Di balik perkembangan perusahaan yang masif, banyak figur perempuan yang turut berkontribusi dan bekerja keras memastikan setiap paket sampai dengan aman dan tepat waktu kepada pelanggan," kata Fadli dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Adapun hari ini merupakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap 8 Maret sebagai momentum untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang.
1. Lion parcel berkomitmen ciptakan lingkungan kerja yang inklusif

Lion Parcel berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, terbuka dan mendukung siapa pun baik perempuan maupun laki-laki yang mau berkembang.
"Kami percaya setiap individu memiliki potensi dan berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Di Lion Parcel sendiri, jumlah karyawan perempuan mencapai 20 persen dan banyak di antaranya menempati posisi strategis dalam management,” jelas Fadli.
Lion Parcel memberikan edukasi secara berkelanjutan melalui dedicated team yang secara khusus bertanggung jawab terkait kurir. Dalam prosesnya, Lion Parcel juga melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan kualitas pelayanan kurir terus terjaga.
Dengan meningkatkan profesionalisme kurir, Lion Parcel tidak hanya mendukung pemberdayaan individu, tapi juga meningkatkan kualitas layanan secara keseluruhan.
2. Perempuan bisa bersaing di industri logistik

Terkait dengan peran perempuan di industri logistik, hal itu telah dibuktikan sendiri oleh Putri Yanti (31), seorang kurir Lion Parcel yang mampu membuktikan bahwa perempuan mampu bersaing di industri ini.
Putri memulai pekerjaannya sebagai kurir Lion Parcel pada tahun 2020 lalu. Awalnya, banyak pihak yang meragukan kemampuannya sebagai seorang perempuan saat menjalani profesi kurir, terutama dalam menghadapi tantangan di jalanan.
Namun dengan ketangguhan dan semangat pantang menyerah serta dukungan dari tim, Putri mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
“Banyak yang bilang pekerjaan ini cocoknya hanya untuk laki-laki. Tapi bagi saya baik perempuan maupun laki-laki, kita bisa melakukan apa saja selama kita mau berusaha dan menjalaninya dengan penuh semangat,” ujarnya.
3. Stigma pekerjaan kurir identik dengan laki-laki masih melekat di masyarakat

Putri juga merasakan bahwa stigma pekerjaan kurir yang identik dengan laki-laki masih melekat di masyarakat.
Hal ini terlihat dari ekspresi terkejut beberapa pelanggan ketika menyadari bahwa kurir yang mengantarkan paketnya adalah perempuan. Tidak jarang, ia juga mendapatkan pertanyaan terkait keyakinannya memilih profesi ini.
Berkat kerja keras dan kegigihannya, Putri berhasil menjadi Kapten, yaitu leader bagi para kurir Lion Parcel di area pengiriman tertentu. Biasanya, Kapten mengelola 10-20 kurir di area tertentu dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan tim kurir serta memastikan mereka mendapat informasi terbaru terkait perusahaan seperti kebijakan atau sistem operasional.
Peran ini membuktikan bahwa perempuan juga mampu menjadi pemimpin di industri logistik yang masih erat dengan stigma laki-laki.
“Menjadi kapten adalah tantangan baru bagi saya. Tapi saya percaya bahwa kepemimpinan tidak ditentukan berdasarkan gender, melainkan kemampuan, kerja keras, dan kemauan untuk belajar. Rekan-rekan kurir di satu area dan tim Lion Parcel juga sangat supportif. Budaya di Lion Parcel yang positif juga sangat mendukung saya untuk terus bertumbuh,” papar Putri.