Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih Baik Beli Rumah atau Ngontrak? Ini 5 Penjelasannya

ilustrasi desain rumah (unsplash.com/Gustavo Zambelli)
ilustrasi desain rumah (unsplash.com/Gustavo Zambelli)

Memilih antara membeli rumah atau menyewa adalah keputusan besar yang bisa memengaruhi kondisi keuangan dan gaya hidup kamu dalam jangka panjang. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari biaya, fleksibilitas, hingga tujuan finansial. Sebagian orang menganggap memiliki rumah adalah investasi terbaik, sementara yang lain lebih memilih menyewa demi kebebasan dan fleksibilitas.

Setiap pilihan tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, membeli rumah bisa memberikan kestabilan, tapi membutuhkan biaya awal yang besar.

Di sisi lain, menyewa lebih fleksibel, tapi kamu gak membangun aset. Untuk membantumu membuat keputusan yang tepat, berikut lima hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih antara membeli rumah atau menyewa.

1. Biaya awal dan bulanan

ilustrasi menghitung anggaran (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)
ilustrasi menghitung anggaran (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Membeli rumah:
Membeli rumah membutuhkan dana yang cukup besar di awal. Biasanya, kamu harus menyiapkan uang muka sekitar 20 persen dari harga rumah. Selain itu, ada juga biaya lain seperti biaya notaris, pajak properti, dan asuransi rumah. Setelah itu, kamu masih harus membayar cicilan KPR, pajak tahunan, dan biaya perawatan rumah.

Menyewa rumah:
Sementara itu, menyewa rumah membutuhkan biaya yang lebih rendah di awal. Kamu hanya perlu membayar uang deposit dan sewa bulan pertama. Namun, ada risiko kenaikan harga sewa di masa depan yang bisa memengaruhi anggaranmu. Selain itu, kamu juga gak bisa menikmati keuntungan dari apresiasi harga properti.

2. Stabilitas vs Fleksibilitas

ilustrasi perumahan (unsplash.com/Samson Vowles)
ilustrasi perumahan (unsplash.com/Samson Vowles)

Membeli rumah:
Kalau kamu ingin menetap di satu tempat dalam jangka waktu lama, membeli rumah bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Kamu gak perlu khawatir tentang kenaikan harga sewa atau dipaksa pindah oleh pemilik rumah. Selain itu, jika kamu memilih suku bunga KPR tetap, cicilan per bulan akan lebih stabil dibandingkan sewa yang bisa naik setiap tahun.

Menyewa rumah:
Sebaliknya, jika kamu masih sering berpindah tempat karena pekerjaan atau alasan lainnya, menyewa rumah bisa menjadi opsi yang lebih fleksibel. Kamu gak perlu khawatir tentang menjual rumah atau biaya pindah yang besar. Selain itu, jika kondisi keuangan berubah, kamu bisa dengan mudah mencari tempat tinggal yang lebih sesuai dengan anggaran.

3. Nilai investasi

ilustrasi sewa rumah (unsplash.com/Aaron Sousa)
ilustrasi sewa rumah (unsplash.com/Aaron Sousa)

Membeli rumah:
Salah satu keuntungan terbesar dari membeli rumah adalah kamu bisa membangun ekuitas atau nilai aset seiring waktu. Jika harga rumah meningkat, kamu bisa menjualnya dengan keuntungan di masa depan. Selain itu, memiliki rumah juga bisa menjadi bagian dari strategi pensiun karena kamu gak perlu membayar sewa saat sudah tua.

Menyewa rumah:
Di sisi lain, menyewa rumah gak memberikan keuntungan investasi karena kamu gak memiliki aset. Setiap bulan, kamu hanya membayar untuk tempat tinggal tanpa mendapatkan imbal balik finansial. Namun, uang yang seharusnya digunakan untuk uang muka dan cicilan KPR bisa dialokasikan ke investasi lain yang lebih likuid atau menguntungkan dalam jangka pendek.

4. Tanggung jawab perawatan dan biaya tak terduga

ilustrasi living room (unsplash.com/Wendy Wei)
ilustrasi living room (unsplash.com/Wendy Wei)

Membeli rumah:
Memiliki rumah berarti kamu bertanggung jawab atas semua biaya perawatan dan perbaikan. Jika atap bocor atau pipa rusak, kamu harus menanggung biayanya sendiri. Selain itu, rumah juga membutuhkan renovasi secara berkala agar tetap nyaman dan memiliki nilai jual tinggi.

Menyewa rumah:
Bila kamu menyewa rumah, tanggung jawab perawatan biasanya ada pada pemilik properti. Artinya, jika ada kerusakan atau perbaikan besar, kamu gak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Ini bisa menjadi keuntungan besar jika kamu gak mau repot dengan urusan pemeliharaan rumah.

5. Pajak dan keuntungan finansial lainnya

ilustrasi perumahan (unsplash.com/Breno Assis)
ilustrasi perumahan (unsplash.com/Breno Assis)

Membeli rumah:
Salah satu keuntungan memiliki rumah adalah adanya insentif pajak di beberapa negara. Namun di Indonesia, cicilan KPR gak dapat dikurangkan dari pajak penghasilan. Meski begitu, memiliki rumah tetap bisa menjadi aset berharga yang nilainya meningkat seiring waktu.

Menyewa rumah:
Sebagai penyewa, uang yang kamu bayarkan untuk ngontrak memang bersifat konsumtif, artinya gak dapat dikembalikan atau dijadikan aset yang bertambah nilainya di masa depan. Namun di sisi lain, kamu juga gak memiliki kewajiban membayar pajak properti atau biaya tambahan lain yang umumnya dikenakan kepada pemilik rumah.

Keputusan antara membeli rumah atau menyewa bergantung pada situasi keuangan, rencana masa depan, dan preferensi pribadi kamu. Jika kamu menginginkan stabilitas dan memiliki cukup dana untuk uang muka, membeli rumah bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, kalau kamu lebih mengutamakan fleksibilitas dan gak mau terikat dengan biaya perawatan, menyewa bisa menjadi solusi yang lebih praktis.

Sebelum membuat keputusan, pertimbangkan baik-baik keuntungan dan risiko dari masing-masing pilihan. Hitung biaya jangka panjang dan sesuaikan dengan kondisi finansial serta tujuan hidup kamu. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us