Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Gandeng Belanda Dorong Ketahanan Pangan RI

IMG-20250605-WA0001.jpg
Ilustrasi sawah di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Intinya sih...
  • RI-Belanda perkuat kerja sama pertanian di Danau TobaLuhut menyoroti pentingnya kawasan Danau Toba sebagai wilayah prioritas pembangunan pertanian berkelanjutan. Program-program seperti pembibitan bawang putih, pemulihan hutan kemenyan, budidaya kopi Arabika, dan produksi kakao menjadi contoh nyata pembangunan sistem pangan yang berkelanjutan.
  • RI dorong kemandirian pangan lewat kerja sama teknologiIndonesia menargetkan kemandirian pangan dan posisi sebagai negara penghasil pangan utama dengan memanfaatkan potensi alam yang subur dan beragam. Kerja sama dengan Belanda mencakup pengembangan teknologi rumah kaca, perbaikan bibit, pengurangan kerugian pangan, dan

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keinginan Indonesia menjalin kerja sama dengan Belanda dalam mendorong produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian.

"Kami ingin membuka kesempatan kerja sama dengan mitra global seperti Belanda untuk riset terapan, percobaan di rumah kaca, dan inovasi teknologi pertanian," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).

Luhut menyambut delegasi Misi Ekonomi Belanda di Danau Toba, Sumatra Utara sebagai bagian dari penguatan kerja sama ekonomi di sektor pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan.

Delegasi dipimpin oleh Wakil Menteri Urusan Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers, dan Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, Kualitas Pangan, dan Alam Belanda Guido Landher.

1. RI-Belanda perkuat kerja sama pertanian di Danau Toba

Ilustrasi Danau Toba di Sumatera Utara
Ilustrasi Danau Toba di Sumatera Utara

Dalam pertemuan tersebut, Luhut menyoroti pentingnya kawasan Danau Toba sebagai wilayah prioritas pembangunan pertanian berkelanjutan.

Dia memaparkan sejumlah program yang tengah dijalankan, seperti pembibitan bawang putih di Humbang Hasundutan, pemulihan hutan kemenyan di Tapanuli, budidaya kopi Arabika di Samosir, serta produksi kakao di Karo dan Pakpak Barat.

“Ini adalah contoh nyata bagaimana kami membangun sistem pangan yang berkelanjutan berbasis komunitas, yang melibatkan berbagai sektor dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal,” sebut Luhut.

2. RI dorong kemandirian pangan lewat kerja sama teknologi

Ilustrasi sawah. (dok. Kementan)
Ilustrasi sawah. (dok. Kementan)

Luhut menjelaskan Indonesia menargetkan kemandirian pangan dan posisi sebagai negara penghasil pangan utama dengan memanfaatkan potensi alam yang subur dan beragam.

Kerja sama dengan Belanda diharapkan segera dimulai, mencakup pengembangan teknologi rumah kaca, perbaikan bibit, pengurangan kerugian pangan, dan pelatihan bagi petani. Kolaborasi tersebut penting untuk mempercepat pembangunan sistem pangan yang lebih baik.

"Kami menyambut baik dukungan Belanda dalam hal transfer pengetahuan, teknologi, dan pelatihan untuk para peneliti kami di Sumatera Utara," sebutnya.

Luhut juga menyambut kehadiran sejumlah perusahaan pertanian Belanda, seperti Rijk Zwaan, East-West Seed, Priva, Koppert, dan Wageningen University.

Dia berharap kunjungan itu membuka peluang investasi di sektor pertanian Humbang Hasundutan yang memiliki komoditas unggulan seperti kemenyan, kakao, minyak atsiri, dan bibit bawang putih.

3. Luhut dorong riset dan pertukaran ilmu pertanian

Luhut Binsar Pandjaitan di Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times. Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)

Luhut menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan Indonesia-Belanda dalam riset dan pengembangan pertanian berkelanjutan.

Pemerintah juga mendorong peluang pertukaran peneliti dan mahasiswa ke Belanda, khususnya ke Wageningen University yang dikenal unggul di bidang ilmu pertanian dan riset.

Luhut menutup pertemuan dengan ajakan agar misi ekonomi ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih kuat, melibatkan petani, peneliti, dan pelaku usaha dari kedua negara.

"Indonesia serta Belanda bekerja sebagai mitra sejati untuk mencapai ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan kemakmuran bersama,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us