Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut: Jika Tak Tahu Soal Utang Negara, Jangan Banyak Ngomong

IDN Times/ Ardiansyah Fajar
IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Kenaikan utang Indonesia masih menjadi polemik. Tercatat, hingga Juli 2018 utang Indonesia di kisaran Rp4.253 triliun. Bahkan, baru-baru ini utang negara tersebut menjadi perdebatan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Hal itu ditanggapi santai oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binansiar Pandjaitan.

1. Luhut sebut utang Indonesia masih bagus

ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)
ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Luhut menegaskan bagi siapa saja yang tidak tahu menahu soal utang negara, sebaiknya tidak usah berbicara. Karena menurutnya utang Indonesia masih bagus. "Utang kita jangka panjang sebagian besar dalam rupiah," ujarnya saat ditemui di acara Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, Kamis (23/8).

2. Luhut sebut pemberian utang karena Indonesia punya proyek yang bagus

IDN Times/ Ardiansyah Fajar
IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Luhut menambahkan bahwa jumlah utang bertambah karena negara mendapat pinjaman luar negeri sebab memiliki proyek yang bagus. Dia mengibaratkan negara sebagai seorang pengusaha. Siapaun yang mau membuka usaha, kata dia, pasti memakai uang bank terlebih dahulu. "Proyek kita bagus. Utang jangkanya sampai belasan tahun, jangka pendek sangat kecil. Tambahan utang sangat tidak ada masalah, kalau utang itu campur (pemerintahan dulu dan sekarang) tegasnya.

3. Disebut lebih transparan dari Malaysia

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Lebih lanjut, Luhut juga menyinggung Malaysia yang saat ini sedang terlilit utang. Menurutnya di negeri jiran tidak terlalu transparan. "Kita (Indonesia) semua transparan. Semua (investor) yang masuk ke kita harus memenuhi 4 kriteria yaitu ramah lingkungan, nilai tambah, tenaga lokal dan teknologi transfer," pungkasnya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us