Luhut Tegaskan Family Office Harus Beroperasi Tahun Ini

- Luhut meminta masukan dari ChatGPT dan DeepSeek terkait pembentukan family office di Indonesia.
- Pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan big data dianggap dapat mempermudah pekerjaan dalam pembentukan family office.
- Pemerintah sedang merancang insentif untuk mendukung pengembangan family office di Indonesia agar lebih kompetitif secara internasional.
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, family office diharapkan bisa terbentuk dan beroperasi pada tahun ini. Menurut dia, proses pembentukan family office terus berproses dan menunggu persetujuan Presiden Prabowo Subianto.
"Masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden. Kita harap tahun ini harus bisa (beroperasi)," ujar Luhut kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).
1. Luhut minta masukan dari ChatGPT dan DeepSeek

Sebelumnya pada Februari lalu, Luhut mengaku meminta masukan dari ChatGPT dan DeepSeek terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan Indonesia untuk mendirikan family office.
Pemerintah berencana membentuk family office untuk menarik investasi dari individu kaya, baik domestik maupun internasional. Tujuan family office adalah memfasilitasi pengelolaan kekayaan secara profesional dan terstruktur, serta menarik minat keluarga kaya dari luar negeri untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Kalau kita bikin family office di Bali, apa yang harus kami lakukan? Dia berikan jawaban semua, dan apa kira-kira saranmu? Dia berikan juga saran dan kita lihat hampir sama semua apa yang terjadi di Abu Dhabi," kata Luhut.
2. AI buat pekerjaan jadi lebih mudah

Eks Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menilai pemanfaatan artificial intelligence alias akal imitasi (AI) dan big data, seperti yang ditawarkan oleh ChatGPT dan DeepSeek dapat mempermudah berbagai pekerjaan. Dengan informasi yang tersedia dari teknologi tersebut, dia menyebut tugas selanjutnya hanya memastikan langkah yang tepat diambil.
"Jadi, sebenarnya pekerjaan kita jadi lebih mudah. Jadi kita sudah dapat tadi jawaban dari big data ini, dari Deepseek ini, dan kemudian tinggal kita tadi lihat kiri kanan saja," paparnya.
3. Pemerintah siapkan insentif buat family office

Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono pernah mengungkapkan, pemerintah tengah merancang insentif untuk mendukung pengembangan family office di Indonesia. Hal itu disampaikan Thomas dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
"Insentif apa yang sedang kita pikirkan, sedang digodok. Mungkin ini hal-hal yang sebenarnya perlu pembahasan juga sama dewan ekonomi nasional ya apa kira-kira insentif structure yang pas lah ya apa," ujarnya.
Thomas menekankan pentingnya memastikan insentif yang ditawarkan pemerintah untuk pengembangan family office di Indonesia dapat bersaing dengan standar internasional. Menurutnya, insentif tersebut harus dirancang agar lebih kompetitif.