Luhut Tersinggung Bank Dunia Samakan Pajak RI dan Nigeria

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku tersinggung saat Bank Dunia menyamakan pengumpulan pajak Indonesia dengan Bank Dunia.
"Saya agak tersinggung, kok iya, saya ke Nigeria dua kali," ujar Luhut, saat membuka acara "Semangat Awal Tahun 2025" by IDN Times, yang digelar di kantor pusat IDN di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Kepada Bank Dunia, Luhut kemudian menjelaskan Indonesia sedang membangun aplikasi e-Government yang bernama GovTech. Menurut dia, aplikasi tersebut dibuat anak bangsa.
Selain itu, Luhut juga menjelaskan Indonesia tengah membuat Simbara (Sistem Informasi MIneral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga). Menurutnya, digitalisasi itu bisa menaikkan penerimaan negara.
"Kita urut semua, identifikasi masalah semua, collect pajak kita, wajib bajak (sekitar) Rp1.500 triliun potensi yang bisa kita ambil, kita usulkan ke Presiden," kata dia.
Oleh karena, Luhut menegaskan, pengumpulan pajak Indonesia lebih baik dari Nigeria.
Diketahui, Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan gen-Z.
Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.
Penyelenggaraan program ini bersamaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.
Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.