Mahfud Soroti Swasta Kuasai Lahan Sawit, Begini Faktanya

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan bahwa terdapat ketidaksetaraan dalam penguasaan tanah di sektor sawit. Dia menyebut sejumlah kecil orang menguasai lahan yang besar, sementara banyak petani hanya memiliki lahan kecil rata-rata setengah hektare.
“Jadi kalau melihat ketimpangan penguasaan tanah itu emang coba lihat bisnis sawit itu 39 hektare, sementara hanya segelintir orang di bisnis sawit, sementara para petani kita sebanyak 17 juta orang itu kalau dirata-ratakan hanya menguasai setengah hektare,” ujar Mahfud di debat keempat cawapres 2024 di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024).
Dia menyoroti pentingnya reforma agraria yang mencakup legalisasi, redistribusi, dan pengembalian klaim hak atas tanah. Saat ini, fokus belum sepenuhnya pada redistribusi, dengan sertifikat tanah lebih banyak terkait legalisasi.
1. Luas lahan sawit di Indonesia 16.833.985 hektare di 2023

Mahfud tak menyebutkan dari mana sumber data yang dia rujuk terkait lahan sawit dan jumlah petani di sektor komoditas tersebut. Namun, salah satu lembaga negara yang merilis data terkait adalah Kementerian Pertanian (Kementan).
Merujuk Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023 yang diterbitkan Kementan, estimasi luas areal dan produksi kelapa sawit 2023 mencapai 16.833.985 hektare.
Secara keseluruhan, jumlah petani (KK) yang terlibat di perkebunan sawit mencapai 2.605.207, sementara jumlah tenaga kerja dalam sektor kelapa sawit mencapai 4.501.471 orang.
2. Lahan yang dikuasai rakyat 6.300.426 hektare dan swasta 8.429.329

Dijelaskan lebih rinci, perkebunan rakyat mencakup luas 6.300.426 hektare, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2.605.207 orang. Sedangkan perkebunan besar negara memiliki luas 573.613 hektare, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 286.806 orang.
Perkebunan besar swasta memiliki porsi terbanyak, yakni menempati luas 8.429.329 hektare, dengan total tenaga kerja sebanyak 2.317.690 orang. Namun, Kementan tak menyertakan berapa banyak pengusaha pemilik izin lahan sawit tersebut.
Sementara itu masih ada luas yang masih perlu dikonfirmasi, yakni sebanyak 1.530.617 hektar.
3. Data dihimpun Kementan dari berbagai sumber

Angka di atas merupakan estimasi angka tahun 2023. Sumber data utama berasal dari informasi primer yang terkumpul dari instansi yang bertanggung jawab atas sektor perkebunan di setiap provinsi.
Data juga berasal dari sekunder yang diambil dari berbagai sumber, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan publikasi yang diterbitkan oleh asosiasi-asosiasi perkebunan, baik dalam maupun luar negeri.