Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mantap! Naik LRT hingga Bus di Palembang Hanya Butuh 1 Kartu

LRT Palembang (dok. Kemenhub)

Jakarta, IDN Times - Layanan transportasi LRT, bus, hingga angkutan kota (angkot) di Kota Palembang, Sumatra Selatan sudah terintegrasi, baik dari sisi fisik atau perpindahan antarmoda, maupun dari sisi tiketing atau sistem pembayarannya.

Dengan demikian, untuk menggunakan layanan LRT, bus, dan angkot di Palembang hanya membutuhkan satu kartu saja.

1. Menhub jajal layanan transportasi Palembang yang hanya butuh 1 kartu

Integrasi layanan LRT, bus, dan angkot di Kota Palembang. (dok Kemenhub)

Kemarin, Minggu (27/2/2022), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah menjajal layanan angkutan massal yang terintegrasi tersebut.

Budi menggunakan LRT dari Stasiun LRT Sumsel di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, kemudian turun di Stasiun Garuda Dempo dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot/oplet menuju ke Stasiun LRT Bumi Sriwijaya.

“Naik angkutan umum di Kota Palembang sekarang semakin nyaman dan bisa diandalkan. Harga terjangkau, aksesnya mudah, tidak macet, mengurangi tingkat kecelakaan, dan lebih ramah lingkungan,” kata Budi dikutip dari keterangan resmi Kemenhub, Senin (28/2/2022).

Adapun kunjungan Budi ke Palembang sekaligus menghadiri acara peluncuran “Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum”. Dalam acara tersebut, dibagikan kartu elektronik berlangganan sebanyak 5.000 kartu bagi para pelajar dan mahasiswa, yang merupakan program subsidi dari Kemenhub bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Sumsel Babel.

Dengan di top up Rp25 ribu, kartu tersebut dapat digunakan untuk naik LRT Sumsel, Bus Trans Musi, dan angkot/oplet selama 1 bulan dengan jumlah perjalanan yang tidak dibatasi.

2. Naik angkutan umum kurangi tingkat kecelakaan lalu lintas

Stasiun LRT Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melalui Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum, diharapkan masyarakat bisa mengutamakan penggunaan angkutan umum daripada kendaraan pribadi dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Kota Palembang menjadi kota percontohan dari gerakan ini, yang nantinya dapat diaplikasikan di kota-kota lainnya yang memiliki karakteristik yang sama.

“Kota Palembang menjadi salah satu kota yang memiliki angkutan umum yang lengkap, mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung. Kita ingin angkutan massal yang sudah dibangun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Palembang dan sekitarnya,” ujar Budi.

Di sisi lain, menggunakan angkutan umum bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data, penggunaan kendaraan pribadi khususnya kendaraan bermotor roda dua yang semakin meningkat di Palembang, berdampak pada meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. Pada 2020, terjadi sebanyak 478 kecelakaan lalu lintas yang didominasi kecelakaan kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan pada 2021, jumlahnya meningkat menjadi 772 kejadian, dan masih di dominasi oleh kendaraan bermotor roda dua.

3. Sederet program Kemenhub di Palembang biar makin banyak orang gunakan angkutan massal

Ilustrasi kecelakaan IDN Times/Mardya Shakti

Kemenhub dan Pemerintah Daerah Provinsi/Kota di wilayah Sumatra Selatan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengoptimalkan layanan angkutan umum di Kota Palembang.

Di sektor perhubungan darat, sejumlah program yang tengah dijalankan oleh Ditjen Perhubungan Darat di antaranya yaitu program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) yang dikenal sebagai Transportasi Ekonomis, Mudah, Aman, dan Nyaman atau "Teman Bus".

Program Teman Bus telah dilaksanakan sejak 2020 dan telah dilaksanakan di 10 kota besar di Indonesia yakni Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, Medan, Banjarbakula, Mamminasata, Banyumas, Surabaya, Bandung dan juga Kota Palembang.

Program lainnya yaitu rerouting 4 trayek BRT Trans Musi sejak 1 Februari 2022 yakni terdiri dari Koridor 1: Terminal Alang Alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera, Koridor 2: Terminal Sako - Palembang Square, Koridor 3: Palembang Square - Pusri (Via Jl. Rajawali), Koridor 4: Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe (Via Talang Betutu).

Selanjutnya yaitu penyediaan feeder yang terintegrasi dengan layanan Bus Trans Musi dan LRT sebanyak 2 rute yakni Asrama Haji – Sematang Borang Via Jalan Noerdin Panji, dan Terminal Sako – Simpang Polda Via Sukabangun dan Jalan Basuki Rachmat.

Sementara, di sektor kereta api, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan juga tengah menjalankan sejumlah program di antaranya yaitu menyiapkan sebanyak 5.000 kartu secara bertahap, dan tiket berlangganan untuk ASN Pemda Kota Palembang melalui koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatra Selatan.

Lalu, ada juga program “Edukasi Naik LRT” ke sekolah bagi pelajar maupun masyarakat umum; perbaikan fasilitas Ramp untuk pejalan kaki di stasiun-stasiun LRT; penyediaan fasilitas tas belanja untuk ibu-ibu pengguna LRT; dan menerbitkan aturan memperbolehkan penumpang LRT membawa sepeda lipat maupun nonlipat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us