Stabilkan Harga Telur Ayam, Mentan Serap 1 Juta Butir dari Peternak

Demi menyelamatkan peternak mandiri dengan skala UMKM

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengambil langkah konkret guna menstabilkan harga telur peternak mandiri, yakni menyerap 1 juta telur. Upaya ini merupakan langkah darurat yang diterapkan untuk menyelamatkan peternak mandiri dengan skala UMKM yang harga telurnya mengalami penurunan akibat dampak pandemik COVID-19.

"Ini adalah agenda SOS yang dilakukan Dirjen Peternakan dan sebaiknya semua menghargai itu, karena membeli 1 juta butir tidak gampang, tapi kita berharap bisa serap sesuai kemampuan kita untuk stabilisasi harga,” ujar Mentan SYL pada acara Kementan Serap Satu Juta Telur Ayam Peternak UMKM di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (1/11/2021).

1. Agenda utama Kementan menjaga kestabilan harga telur

Stabilkan Harga Telur Ayam, Mentan Serap 1 Juta Butir dari PeternakMenyerap 1 juta telur merupakan langkah darurat yang diterapkan untuk menyelamatkan peternak mandiri dengan skala UMKM yang harga telurnya mengalami penurunan akibat dampak pandemik COVID-19. (Dok. Kementan)

Penyerapan telur oleh Kementan adalah tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Teknis (Rakor) Eselon 1 yang digelar Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian pada tanggal 11 Oktober 2021 dan surat Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Nomor TAN.04.01/728/SES.M.EKON/10/2021 tanggal 12 Oktober 2021 perihal imbauan dukungan aksi solidaritas bersama untuk peternak rakyat.

"Konsep ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pemerintah hadir pada semua kendala yang ada di masyarakat, karena tugas kita adalah bela negara dan hari ini Kementan hadir untuk itu,” jelas SYL.

Menurut SYL, faktor yang memengaruhi fluktuasi harga telur ayam ras ialah volume supply di kandang dan daya serap pelaku pasar, pola konsumsi bersifat musiman (seasonal), serta mekanisme dan distribusi telur antar daerah. Untuk itu, guna menjaga kestabilan harga telur, Kementan melakukan 3 agenda utama.

"Pertama, agenda SOS, yakni melakukan serap telur saat produksi melimpah. Kedua, agenda temporary, yakni mendekatkan produksi jagung dengan sentra peternak agar kebutuhan pakan ternak bisa terserap. Ketiga, agenda permanen, yakni mendorong industri pengolahan telur," ungkapnya.

Baca Juga: Anjloknya Harga Telur Ayam Picu Deflasi 0,04 Persen di September

2. Kementan menyerap 1 juta butir telur ayam atau setara dengan 62,5 ton

Stabilkan Harga Telur Ayam, Mentan Serap 1 Juta Butir dari PeternakMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengambil langkah konkret guna menstabilkan harga telur peternak mandiri, yakni menyerap 1 juta telur. (Dok. Kementan)

Mentan menyebut sudah langsung mengecek berapa harga telur di beberapa daerah setelah intervensi dan secara bertahap sudah naik. 

“Kemarin harga telur di daerah sudah mencapai 17 ribu. Jadi, sudah mulai mendekati harga stabil yang harus capai,” imbuh SYL.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah, menjelaskan total jumlah telur yang diserap Kementan sebanyak 1 juta butir telur ayam atau setara dengan 62,5 ton. Pada tahap pertama diserahkan sebanyak 30 ton dan sisanya sebanyak 32.5 ton akan diserahkan pada tahap selanjutnya. Daerah sentra produksi telur ayam peternak mandiri, yakni Provinsi Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Hari ini telah tiba 30 ton dan untuk selanjutnya akan dibagikan kepada yatim piatu, yayasan panti asuhan, seluruh karyawan dalam bentuk perbaikan gizi pada karyawan kita,” ucapnya.

3. Komitmen menyerap telur secara langsung dari peternak UMKM

Stabilkan Harga Telur Ayam, Mentan Serap 1 Juta Butir dari PeternakPenandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan PT Biogen yang berkomitmen dalam menyerap telur secara langsung dari peternak UMKM di sentra produksi. (Dok. Kementan)

Lebih lanjut, Nasrullah mengatakan potensi produksi telur ayam ras pada bulan Oktober sebanyak 426.241 ton, dengan tingkat kebutuhan 377.744 ton, dan berpotensi surplus 48.497 ton. Saat kondisi pandemik atau masa PPKM seperti saat ini, produksi berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ayam dan telur.

“Hari ini untuk mempercepat penyerapan kita melakukan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertanian dalam hal ini Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan PT Biogen yang berkomitmen dalam menyerap telur secara langsung dari peternak UMKM di sentra produksi,” tandas Nasrullah. (WEB)

Baca Juga: Jalan Usaha Tani Kementan Tingkatkan Produktivitas Pertanian Tabanan

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya