Distribusi Lewat Udara-Darat, 29.500 Liter BBM Tembus Takengon

- 54% BBM untuk Takengon digunakan buat tangani bencana.
- BBM disalurkan melalui jalur udara dan darat.
- Perbaikan jalur ke Aceh Tengah masih berlangsung.
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 29.500 liter BBM tiba di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah yang akses jalannya masih terbatas akibat kerusakan pascabencana banjir bandang dan longsor.
Dari pasokan tersebut, sejumlah 13.500 liter BBM yang terdiri Pertalite dan Biosolar dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di SPBU.
1. Sebanyak 54 persen BBM untuk Takengon digunakan buat tangani bencana

Adapun sebanyak 16 ribu liter BBM jenis Pertalite dan Biosolar atau 54,23 persen dari yang dikirimkan, dialokasikan untuk posko penanganan darurat.
Pengunaan itu dilakukan oleh Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komandan Distrik Militer (Kodim) untuk penanganan pascabencana.
2. Disalurkan melalui jalur udara dan darat

PT Pertamina (Persero) menyatakan, BBM untuk Takengon dipasok dari Integrated Terminal Medan, Sumatra Utara. BBM itu diangkut menggunakan pesawat Air Tractor dari Bandara Kualanamu, Medan, menuju Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah.
Setibanya di Bandara Rembele, BBM dipindahkan oleh petugas ke mobil tangki berukuran medium 8.000 kiloliter (KL), untuk selanjutnya didistribusikan melalui jalur darat ke SPBU dan posko penanganan bencana di Bener Meriah dan Takengon.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara, Fahrougi Andriani Sumampouw Mobil mengatakan, tangki medium digunakan untuk mempermudah manuver melalui jalan yang masih terbatas.
“Distribusi BBM dari Bandara Rembele menuju Aceh Tengah menggunakan mobil tangki menempuh waktu sekitar satu jam. Saat ini, kondisi jalur dari Bandara Rembele menuju Aceh Tengah relatif aman dan dapat dilalui oleh mobil tangki,” kata Fahrougi dikutip dari keterangan resmi, Minggu (21/12/2025).
3. Perbaikan jalur ke Aceh Tengah masih berlangsung

Fahrougi menyatakan, distribusi BBM dilakukan dengan berbagai moda yang memungkinkan untuk menembus jalur yang masih terisolir. Mulai dari penggunaan pesawat Air Tractor hingga jalur reguler, alternatif dan emergency (RAE) distribusi BBM dari Fuel Terminal Lhokseumawe dapat digunakan kembali secara aman.
Saat ini, Jembatan Teupin Mane yang menghubungkan wilayah Lhokseumawe dan Bireuen telah selesai diperbaiki. Namun demikian, masih terdapat sejumlah ruas jalan yang tertimbun longsor serta beberapa jembatan yang terputus, sehingga jalur reguler distribusi BBM dari Lhokseumawe menuju Aceh Tengah belum dapat beroperasi secara optimal.
“Kami berharap masyarakat tetap sabar dan mendukung upaya-upaya Pertamina dan petugas di lapangan dalam menyalurkan energi kepada masyarakat dengan berbagai skema alternatif,” tutur Fahrougi.

















