4 Prediksi Pergerakan Dogecoin di 2026, Investor Kripto Wajib Nyimak!

- Sumber permintaan baru akan tetap ada, seperti ETF Dogecoin berbasis spot dan perusahaan Digital Asset Treasury yang mulai menyimpan Dogecoin di neraca keuangan mereka.
- Wacana utilitas akan terus muncul, tapi minim realisasi karena perkembangan teknis Dogecoin masih terfokus pada perbaikan minor dan alat pendukung pengembang.
- Dogecoin tetap menjadi meme coin terbesar dengan kapitalisasi pasar sekitar $19,3 miliar, namun status ini belum memiliki tesis investasi yang jelas selain spekulasi harga.
Dogecoin (DOGE) telah mengalami tekanan berat dalam 12 bulan terakhir, dengan harga anjlok sekitar 66%. Kondisi ini membuat banyak pemegang DOGE bertanya-tanya: apakah 2026 akan menjadi titik balik, atau justru menghadirkan tantangan yang lebih besar?
Melihat tren dan dinamika pasar, ada empat prediksi utama yang kemungkinan besar akan membentuk perjalanan Dogecoin di 2026. Apa saja itu? Yuk, simak prediksinya!
1. Sumber permintaan baru akan tetap ada

Pada akhir 2025, ETF Dogecoin berbasis spot resmi meluncur, membuka akses bagi investor ritel dan institusi melalui akun broker tradisional. Ini menciptakan aliran modal baru yang berpotensi menopang harga DOGE dalam jangka menengah, terlepas dari perdebatan apakah investasi ini masuk akal atau tidak.
Selain itu, beberapa perusahaan Digital Asset Treasury (DAT) juga mulai bereksperimen dengan menyimpan Dogecoin di neraca keuangan mereka. Strategi ini bertujuan mendapatkan keuntungan dari potensi kenaikan harga di masa depan. Baik ETF maupun DAT sama-sama mengurangi suplai DOGE yang beredar di pasar, sehingga secara teori bisa mempermudah pergerakan harga. Namun, kemunculan pemain DAT baru kemungkinan masih akan menunggu tren harga yang benar-benar positif.
2. Wacana utilitas akan terus muncul, tapi minim realisasi

Di komunitas pengembang Dogecoin, diskusi soal penambahan utilitas — seperti sidechain atau layer-2 (L2) dengan fitur smart contract — terus berulang. Gagasan ini diharapkan bisa mengubah Dogecoin dari sekadar meme coin menjadi aset dengan fungsi nyata.
Sayangnya, perkembangan teknis Dogecoin sejauh ini masih terfokus pada perbaikan minor dan alat pendukung pengembang. Tidak ada indikasi kuat bahwa ada sumber daya dan konsistensi yang cukup untuk mendorong transformasi besar. Karena itu, besar kemungkinan pembahasan soal utilitas akan terus berputar tanpa pernah benar-benar terealisasi.
3. Tetap menjadi meme coin terbesar

Dengan kapitalisasi pasar sekitar $19,3 miliar, Dogecoin masih menjadi meme coin terbesar dan paling dominan di pasar kripto. Posisi ini sudah bertahan selama bertahun-tahun dan kecil kemungkinannya tergeser dalam waktu dekat, meskipun harganya sempat terpuruk.
Namun, status sebagai meme coin terbesar bukanlah landasan investasi yang kuat. Hingga akhir 2026, Dogecoin kemungkinan besar masih belum memiliki tesis investasi yang jelas selain spekulasi harga.
4. Pola “Moonshot” masih akan terjadi

Sebagian investor akan terus memperlakukan Dogecoin layaknya tiket lotre — membeli dengan harapan DOGE kembali “to the moon” seperti pada lonjakan besar tahun 2018, 2021, dan 2024. Ingatan akan reli harga ekstrem tersebut masih melekat kuat di benak pasar.
Beberapa investor spekulatif mungkin memang akan meraih keuntungan, tetapi hal ini justru berisiko menanamkan pelajaran yang keliru: bahwa analisis dan strategi bukan hal penting dalam berinvestasi. Ketika kisah sukses ini dibagikan secara publik, gelombang spekulan baru pun bisa kembali bermunculan.
Dogecoin kemungkinan besar akan bertahan, tetapi tanpa perubahan fundamental yang signifikan. Bagi investor yang mengutamakan strategi dan nilai jangka panjang, modal mungkin lebih bijak dialokasikan ke aset dengan fundamental kuat dan tesis investasi yang jelas, bukan sekadar mengandalkan hype.


















