7 Saham Milik Edwin Soeryadjaya yang Terdaftar di BEI

- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menjadi pilar utama investasi.
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk terkait sektor energi batu bara.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk menopang sektor mineral.
Edwin Soeryadjaya dikenal sebagai salah satu pengusaha senior Indonesia yang aktif berinvestasi di pasar modal. Ia merupakan putra William Soeryadjaya, pendiri Astra International, serta pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk bersama Sandiaga Uno. Melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung, Edwin tercatat memiliki saham di sejumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kepemilikan tidak langsung tersebut umumnya berasal dari investasi Saratoga sebagai perusahaan holding. Portofolio saham milik Edwin Soeryadjaya tersebar di berbagai sektor strategis, mulai dari pertambangan, energi, hingga otomotif. Kondisi ini membuat pergerakan saham-saham tersebut kerap menjadi sorotan di pasar modal.
1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menjadi pilar utama investasi

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) merupakan saham milik Edwin Soeryadjaya yang paling mencerminkan perannya sebagai investor institusional. Perusahaan ini bergerak sebagai holding investasi yang menanamkan modal di berbagai sektor strategis. Portofolio Saratoga mencakup sumber daya alam, infrastruktur, konsumer, hingga layanan kesehatan. Melalui strategi investasi jangka panjang, Saratoga membangun kepemilikan signifikan di sejumlah emiten besar.
Edwin tercatat sebagai pengendali sekaligus penerima manfaat akhir saham SRTG. Hingga akhir Agustus 2025, kepemilikan sahamnya mencapai lebih dari sepertiga total saham beredar. Dari sisi harga, saham SRTG sempat mencatatkan penguatan dalam enam bulan terakhir. Namun, secara year to date, kinerjanya masih tertekan akibat volatilitas pasar.
2. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk terkait sektor energi batu bara

Saham milik Edwin Soeryadjaya juga tercatat pada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Keterlibatan Edwin bermula dari konsorsium investor yang mengakuisisi saham perusahaan tersebut dari pemilik sebelumnya asal Australia. Saat ini, Edwin menjabat sebagai presiden komisaris Alamtri Resources Indonesia. Posisi tersebut menunjukkan peran strategisnya dalam pengawasan dan arah kebijakan perusahaan.
Secara kepemilikan, porsi saham Edwin di ADRO berada di bawah lima persen. Meski demikian, ia tercatat sebagai penerima manfaat akhir bersama anggota keluarganya. Pergerakan harga saham ADRO sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas global. Sepanjang 2025, saham ini mengalami koreksi cukup dalam secara tahunan.
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk menopang sektor mineral

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi salah satu saham milik Edwin Soeryadjaya di sektor pertambangan mineral. Emiten ini memproduksi emas, tembaga, perak, serta nikel dari sejumlah tambang di Indonesia. MDKA dikenal agresif dalam mengembangkan proyek baru untuk memperkuat cadangan mineralnya. Strategi ini membuat MDKA menjadi salah satu pemain penting di industri pertambangan nasional.
Edwin memiliki saham MDKA secara tidak langsung melalui kepemilikan di Saratoga. Porsi kepemilikan tersebut menjadikannya sebagai penerima manfaat akhir bersama mitra bisnis lainnya. Dalam enam bulan terakhir, harga saham MDKA mencatatkan kenaikan signifikan. Namun, jika ditarik sejak awal tahun, pertumbuhan harganya masih tergolong moderat.
4. PT Merdeka Battery Materials Tbk fokus pada baterai kendaraan listrik

Saham milik Edwin Soeryadjaya berikutnya berasal dari PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan nikel dan pengolahan bahan baku baterai kendaraan listrik. Lokasi tambang dan fasilitas pengolahan MBMA berada di wilayah timur Indonesia yang kaya sumber daya. Emiten ini dinilai strategis seiring berkembangnya industri kendaraan listrik.
Kepemilikan Edwin atas MBMA dilakukan melalui struktur berlapis, yakni melalui Merdeka Copper Gold dan PT Merdeka Energi. Ia tercatat sebagai penerima manfaat akhir meski bukan pemegang saham langsung. Pergerakan harga saham MBMA cenderung stabil sepanjang 2025. Kenaikannya relatif terbatas dibandingkan emiten tambang lain di sektor serupa.
5. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk menggarap bisnis otomotif

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) merupakan saham milik Edwin Soeryadjaya di sektor otomotif. Perusahaan ini menjalankan bisnis distribusi kendaraan, penjualan ritel, layanan purna jual, serta bisnis pendukung otomotif lainnya. MPMX telah lama beroperasi dan memiliki jaringan usaha yang luas. Emiten ini juga menjadi salah satu portofolio lama Saratoga.
Secara langsung, Edwin hanya memiliki porsi saham MPMX yang relatif kecil. Namun, pengendalian perusahaan dilakukan melalui Saratoga yang menjadi pemegang saham mayoritas. Pergerakan harga saham MPMX cenderung mendatar dengan volatilitas rendah. Secara tahunan, saham ini mengalami koreksi ringan.
6. PT Samator Indo Gas Tbk mendukung industri nasional

Saham milik Edwin Soeryadjaya juga mencakup PT Samator Indo Gas Tbk (AGII). Perusahaan ini bergerak di bidang produksi dan distribusi gas industri serta gas medis. Produk AGII digunakan oleh berbagai sektor, termasuk manufaktur, energi, dan layanan kesehatan. Dengan cakupan bisnis tersebut, AGII memiliki peran penting dalam rantai pasok industri nasional.
Kepemilikan Edwin atas AGII dilakukan melalui Saratoga dengan porsi sekitar sepuluh persen. Sepanjang 2025, pergerakan harga saham AGII menghadapi tekanan cukup besar. Dalam enam bulan terakhir, saham ini mencatatkan penurunan signifikan. Secara year to date, kinerjanya juga masih berada di zona negatif.
7. PT Nusa Raya Cipta Tbk mencatat lonjakan harga saham

PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) menjadi saham milik Edwin Soeryadjaya dari sektor konstruksi. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1970-an dan dikenal sebagai kontraktor swasta nasional. NRCA mengerjakan berbagai proyek gedung, perhotelan, dan konstruksi komersial. Pengalaman panjang membuat perusahaan ini memiliki reputasi kuat di industrinya.
Edwin memiliki saham NRCA melalui Saratoga dengan porsi di bawah sepuluh persen. Meski kepemilikannya tidak dominan, kinerja saham NRCA justru mencuri perhatian pasar. Dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya melonjak sangat tajam. Pertumbuhan tersebut menjadikan NRCA salah satu saham dengan performa terbaik di portofolio tersebut.
Melihat daftar di atas, saham milik Edwin Soeryadjaya tersebar di berbagai sektor strategis, mulai dari investasi, energi, hingga konstruksi. Diversifikasi tersebut mencerminkan pendekatan investasi jangka panjang yang terukur serta konsisten pada bisnis dengan fundamental kuat. Portofolio ini sekaligus menunjukkan besarnya pengaruh Edwin Soeryadjaya dalam membentuk lanskap pasar modal Indonesia.


















