Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kata hiperinflasi mungkin cukup asing ditelinga masyarakat. Namun, hiperinflasi ini merupakan salah satu bagian dari fenomena bernama inflasi.

Fenomena hiperinflasi juga sangat jarang terjadi pada dunia ekonomi modern saat ini. Meski begitu, ada beberapa negara yang telah mengalami hiperinflasi berkepanjangan. Venezuela misalnya, negara yang berada di bawah pemerintahan Presiden Nicolas Maduro ini mengalami hiperinflasi berkepanjangan hingga saat ini.

Tapi kita tidak akan membahas soal negara tersebut, melainkan fenomena bernama hiperinflasi. Apa sih sebenarnya hiperinflasi itu? Dan bagaimana dampaknya ke sebuah negara? Berikut IDN Times mengulas apa arti hiperinflasi dan dampaknya kepada sebuah negara.

1. Hiperinflasi merupakan kondisi terjadinya kenaikan tingkat inflasi yang sangat besar

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa hiperinflasi merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan tingkat inflasi atau harga-harga barang lebih dari 50 persen per bulannya.

Sementara menurut Profesor ekonomi terapan di Johns Hopkins University, AS, Steven Hanke, mendefinisikan bahwa hiperinflasi terjadi ketika angka inflasi berada di atas 50 persen per bulan dan bertahan lebih dari 30 hari berturut-turut.

Kemudian dikutip dari ajarekonomi.com, hiperinflasi terjadi ketika kenaikan harga rata-rata mencapai setidaknya 50 persen per bulan (Cagan, The Monetary Dynamics of Hyperinflation, 1956).

 

2. Hiperinflasi dapat berdampak besar ke sebuah negara

Editorial Team

Tonton lebih seru di