Diskusi World Economic Forum di Davos, Swiss, Selasa (24/5/2022). (weforum.org)
Video yang diunggah warganet Malaysia itu menayangkan panel diskusi bertajuk Absorbing the Commodity Stock, dengan moderator Bruce Whitfield, jurnalis yang berbasis di Afrika Selatan.
Selain Lutfi, turut hadir CEO Eurasian Resources Group (ERG), Benedikt Sobotka; Chairman Vedanta Group, Anil Agarwal; Mantan Menteri Luar Negeri, Uni Eropa dan Kerja Sama Spanyol, Arancha González Laya; serta Menteri Ekonomi dan Keuangan Peru, Oscar Miguel Graham Yamahuchi.
Awalnya, Bruce bertanya terkait target pemerintah Indonesia meningkatkan perekonomiannya hingga tiga kali lipat pada 2030. Lalu, Lutfi menjelaskan untuk mencapai cita-cita tersebut, Indonesia fokus melakukan ekspor produk dengan nilai tambah (value added).
Sayangnya, saat Indonesia berupaya mengekspor produk bernilai tambah, banyak negara-negara maju yang protes, bahkan menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).
"Saat negara berkembang menciptakan sesuatu, negara maju tidak senang. Jadi, saat ini saya menghadapi penyelesaian sengketa (dispute settlement) dengan negara maju hampir setiap hari. Tapi untuk Indonesia, kita tak punya pilihan selain melawannya," kata Lutfi, dikutip dari video yang ramai diperbincangkan warganet Malaysia di Twitter.