Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendag Optimistis Neraca Dagang Masih Surplus Tahun Ini

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimistis laju neraca dagang masih melanjutkan tren positif atau surplus di tahun ini. Perbaikan surplus ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakannya lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Saya meyakini (angka) neraca dagang yang kita punya di 2024 akan lebih baik dibandingkan kondisi 2023. Kemudian tantangan 2024 masih ada geopolitik tapi kondisinya lebih baik," tegas pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam Media Briefing, Kamis (4/1/2023).

1. Ekspor nonmigas dibidik tumbuh hingga 4,5 persen

ilustrasi ekspor dan impor (freepik.com/freepik)

Kemendag pun menargetkan nilai ekspor nonmigas Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 2,5 persen hingga 4,5 persen, meskipun ada tantangan dari sisi sejumlah harga komoditas dunia.

"Pemerintah akan berupaya untuk tetap mendorong ekspor nonmigas sesuai target 2,5-4,5 persen di 2024 walaupun tantangan harga komoditas dunia masih cukup landai," ujar Zulkifli.

2. Pemerintah bidik pasar India hingga Meksiko

ilustrasi perdagangan internasional (Pexels.com)

Untuk mengejar target ekspor tersebut, pemerintah akan membidik pasar baru nontradisional. Sebab, beberapa negara tujuan ekspor utama seperti China dan Amerika Serikat (AS) tengah mengalami perlambatan ekonomi. Adapun pasar baru nontradisional terbaru yang dibidik yakni India, Pakistan, Afrika Selatan, Nigeria, Meksiko. 

Pada periode Januari-November 2023, nilai ekspor nonmigas India mencapai 18,45 miliar dolar AS. Menrurut Zulhas, pasar di kawasan Asia masih sangat luas, sehingga masih dapat untuk dieksplorasi, selain itu, Indonesia harus membuat produk-produk yang bernilai tambah seperti hilirisasi.

"Andalannya tetap CPO, batu bara, nikel, dan tentu produk-produk manufaktur dan juga produk hasil hutan," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi menambahkan untuk mengejar target ekspor di tahun ini, pihaknya akan melakukan program ekspor melalui misi dagang, hingga terus membuka perjanjian dagang dengan negara lainnya.

"Membuat program ekspor dari misi dagang, berpartisipasi aktif dalam beberapa pameran, memperluas akses pasar dengan membuka terus perjanjian dagang dengan negara-negara yang sedang kita tuju,” ujar Didi.

3. Surplus neraca dagang Januari-November lebih rendah dari tahun lalu

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia mengatakan kinerja neraca dagang dari Januari-November terjadi surplus 33,63 miliar dolar AS. Meski masih surplus, namun kondisi ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 50,54 miliar dolar AS.

"Tetapi 43 bulan berturut-turut sejak Mei 200 kita surplus terus jadi rekor sudah 43 bulan, rekor," ujar dia.

Lebih rinci nilai ekspor Januari sampai November 2023 tercatat mencapai 236,41 miliar dolar AS. Kemudian kinerja impor Januari sampai November 202,78 miliar dolar AS.

"Dengan nilai ekspor non migas 221, 96 miliar dolar AS dan tujuan ekspor itu 3 negara, China, Amerika dan India. Impor non migas 170,32 miliar dolar AS," imbuhnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us