Mengenal Investasi Bodong: Janji Manis yang Berujung Pahit

Siapa yang tak tergiur oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat? Sayangnya, itulah umpan manis yang sering menjebak korban investasi bodong.
Maraknya kasus ini tak lepas dari minimnya edukasi finansial di masyarakat. Akibatnya, banyak yang terjerumus ke dalam skema investasi ilegal yang merugikan.
Penting bagi kita untuk meningkatkan wawasan finansial agar terhindar dari jebakan ini. Yuk, kenali lebih dalam apa itu investasi bodong dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Apa itu investasi bodong?

Sebelum mengenal investasi bodong, kita wajib tau dulu apa pengertian investasi. Investasi, menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia, adalah kegiatan penanaman dana atau aset berharga untuk memperoleh keuntungan di masa depan.
Sedangkan, investasi bodong mengacu pada penanaman uang ke dalam suatu instrumen yang fiktif atau bahkan tidak memiliki barang atau nilai nyata.
Penting untuk diingat, investasi yang benar harus memiliki transparansi, izin resmi, serta produk atau layanan yang jelas sebagai dasar transaksinya.
2. Mengapa investasi bodong menarik bagi korban

Investasi bodong seringkali menarik bagi korban karena janji keuntungan besar dengan cara yang mudah dan instan. Namun, di balik tawaran manis tersebut, terdapat berbagai faktor yang membuat banyak orang tertarik untuk terlibat.
- Keinginan untuk kaya secara instan sering menjadi faktor utama mengapa banyak orang terjebak dalam investasi bodong. Padahal, investasi sejatinya adalah instrumen untuk menumbuhkan uang secara bertahap, bukan untuk mencari nafkah.
- Kurangnya literasi keuangan juga menjadi alasan mengapa banyak orang tergiur dengan investasi semacam ini. Informasi di media sosial sering menggambarkan investasi sebagai hal yang mudah dan menguntungkan tanpa risiko, sehingga tampak menggiurkan.
- Gaya hidup mewah yang sering dipamerkan pelaku investasi bodong juga menjadi daya tarik. Penampilan glamor, rumah mewah, hingga mobil mahal sengaja dibangun untuk membentuk citra sukses agar masyarakat tertarik dan percaya begitu saja.
Contoh nyata adalah kasus WorldCom Accounting Fraud. Dilansir Investment News, kerugian investor akibat skandal ini mencapai 175 miliar dolar atau setara 306,7 miliar dolar pada 2024.
Skandal tersebut membuat CEO Bernard Ebbers dihukum 25 tahun penjara. WorldCom terpaksa bangkrut, dan aset yang tersisa dibeli oleh Verizon Communications pada 2006.
3. Ciri-ciri investasi bodong

Ada beberapa tanda yang bisa membantu kamu mengenali investasi bodong. Memahami ciri-ciri tersebut dapat mencegah kamu terjebak dalam skema penipuan yang merugikan.
- Janji keuntungan tetap atau terlalu tinggi tanpa risiko adalah jebakan klasik investasi bodong. Tawaran ini tidak logis karena dalam investasi, keuntungan selalu berbanding lurus dengan risiko.
- Tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga yang mengawasi sektor keuangan Indonesia, juga menjadi ciri khas investasi bodong. Data OJK mencatat, sejak 2017 hingga September 2024, lebih dari 11.000 entitas keuangan ilegal telah dihentikan.
- Kurangnya transparansi pengelolaan dana adalah ciri lain investasi bodong. Pelaku sering tidak menjelaskan bagaimana dana diinvestasikan atau dialokasikan, sehingga sulit untuk memverifikasi keabsahannya.
4. Cara menghindari investasi bodong

Mengetahui cara untuk menghindari investasi bodong sangat penting. Dengan pemahaman yang cukup, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dan aman dalam memilih investasi yang tepat.
- Edukasi dasar tentang investasi sangat penting. Jangan tergiur oleh tawaran keuntungan besar tanpa memahami risikonya. Pelajari prinsip dasar investasi dan hubungan antara risiko dan imbal hasil.
- Cek legalitas perusahaan atau platform investasi. Pastikan investasi yang kamu pilih terdaftar dan diawasi oleh OJK atau lembaga resmi lainnya.
- Waspadai tekanan waktu yang memaksa kamu untuk segera bergabung. Pelaku investasi bodong sering memanfaatkan tekanan ini untuk mengurangi kesempatan berpikir secara logis.
- Tips investasi aman meliputi diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko. Selalu edukasi diri dan konsultasikan rencana dengan ahli keuangan tepercaya.
Ingat, investasi yang baik selalu transparan dan memiliki risiko yang jelas. Pastikan setiap keputusan investasi yang kamu buat berdasarkan informasi yang tepat dan hati-hati.
Sumber referensi: