Mengenal PEN dan Kontribusi Nyata Milenial untuk Menyukseskannya

Pandemik COVID-19 yang melanda sejak akhir 2019 berpengaruh besar pada sektor ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Pembatasan mobilitas masyarakat membuat banyak bisnis lumpuh yang berdampak pada penurunan pendapatan dan PHK besar-besaran.
Pemerintah Indonesia fokus bekerja keras untuk memperbaiki keadaan ini demi kesejahteraan masyarakat. Berbagai cara dilakukan, salah satunya adalah mengatur program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai upaya mengurangi dampak perekonomian yang ditimbulkan karena pandemik COVID-19.
Pada Jumat (30/10/2021), di acara Indonesia Writers Festival 2021, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, Usman Kansong, berbagi mengenai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh mengenai PEN, apa saja bentuk konkrit yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dan bagaimana milenial bisa berkontribusi untuk menyukseskannya!
1.Apa itu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)?

Pemerintah Republik Indonesia menjalankan beberapa program guna mengurangi dampak Covid-19. Program tersebut bukan hanya dilaksanakan di sektor kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi, khususnya pelaku UMKM yang mengalami penurunan omset sangat signifikan.
Salah satu rangkaian ini disebut Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). PEN diatur dalam PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan / atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan / atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
Dari penjelasan ini, terlihat jelas bahwa pemerintah bukan hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat.
2.Apa tujuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)?

Seperti yang kita semua tahu, pandemik telah melumpuhkan banyak bisnis mulai dari usaha mikro hingga perusahaan besar. Itulah mengapa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini dirancang dan dijalankan dengan sangat efektif untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha khususnya UMKM.
Berbagai program yang ada di dalam PEN diharapkan menjadi solusi demi mengembalikan stabilitas bisnis pelaku usaha. Pada akhirnya, kinerja pelaku usaha ini juga mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
3.Pemerintah telah menjalankan berbagai program untuk mencapai tujuan PEN

Demi mencapai tujuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijelaskan di poin sebelumnya, pemerintah mengimplementasikannya ke dalam beberapa langkah konkret. Program-program tersebut sangat diawasi agar menyasar ke kelompok benar-benar membutuhkan. Apa saja program yang sudah dilakukan oleh pemerintah? Yuk, kita simak!
- Program Perlindungan Sosial (Perlinsos)
Program Perlindungan Sosial disusun untuk melindungi kelompok masyarakat yang terdampak secara ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak bisa dimungkiri, pandemik membuat banyak orang mengalami penurunan penghasilan bahkan hingga kehilangan pekerjaan.
Perlinsos terbagi dalam beberapa bentuk, seperti Bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Paket Sembako Jabodetabek dan sebagainya.
Perlinsos yang merupakan bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional ini terbukti berhasil menekan tingkat kemiskinan. Demi mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, pemerintah kembali melanjutkan Parlinsos dengan menganggarkan Rp427,5 triliun dari APBN 2022 untuk masyarakat miskin dan rentan.
- Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM)
Bantuan tunai bukan hanya diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan, tetapi juga diberikan kepada para pelaku usaha mikro agar dapat bertahan dan bangkit di tengah pandemik. Untuk 2021 ini, pemerintah memberikan Rp1,2 juta untuk membantu tiap pelaku usaha mikro yang terdaftar dan memenuhi syarat.
3 juta pelaku usaha mikro dari Sabang sampai Merauke terbantu berkat BPUM ini. Perlu digaris bawahi, bantuan ini merupakan hibah, bukan pinjaman ataupun kredit yang harus dikembalikan di kemudian hari.
- Program Padat Karya Tunai (PKT)
Program Padat Karya Tunai (PKT) adalah bentuk upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal. Langkah ini bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan yang mendorong peningkatan daya beli dan penekanan angka kemiskinan.
Program PKT dijalankan oleh beberapa kementrian dan lembaga. Salah satunya adalah Kementrian PUPR yang menganggarkan Rp23,34 triliun dengan target penyerapan 1,2 juta tenaga kerja. Kementrian lain juga tidak ketinggalan untuk menjalankan program yang sama seperti Kementrian Pertanian, Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Kementrian Perhubungan.
- Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP)
Langkah lain yang diambil pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah memberlakukan aturan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) pada kendaraan bermotor. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.010/2021 yang dialokasikan dari APBN tahun 2021.
Aturan ini mulai berlaku pada Maret 2021 hingga Agustus 2021. Kabar baiknya, diskon kembali diperpanjang hingga Desember 2021, lho. Ini dilakukan demi meningkatkan daya beli masyrakat yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
- Program vaksinasi
Guna menekan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas, pemerintah melaksanakan program vaksinasi yang telah dimulai sejak Januari 2021 silam. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin dan dilanjutkan dengan vaksinasi masyarakat secara bertahap.
Pemerintah menargetkan 70 persen dari penduduk Indonesia telah mendapat vaksin Covid-19 hingga akhir tahun 2021. Untuk mencapai target ini, pemerintah melakukan beberapa strategi seperti vaksinasi dari pintu ke pintu yang telah diterapkan di Kalimantan Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, NTB dan sebagainya.
Per 25 Oktober 2021 pemerintah Indonesia telah mendatangkan sebanyak 292 juta dosis yang terdiri dari tiga jenis vaksin, yaitu Pfizer, Astra Zeneca, dan Sinovac. Sementara per 6 Oktober, Indonesia menempati peringkat ke-5 dunia untuk jumlah warga yang telah divaksin dan peringkat ke-6 untuk total dosis suntik vaksin.
4.Keseriusan pemerintah dibuktikan dengan mengalokasikan APBN untuk program PEN

Tidak bisa dimungkiri, pemulihan ekonomi pasca Covid-19 ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk percepatan pembangunan infrasktur, pemberian bantuan dan hingga vaksinasi. Menunjukkan keseriusannya, pemerintah menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk rangkaian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Untuk 2022 mendatang, pemerintah menganggarkan Rp1.600 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemik.
Anggaran itu terdiri dari Rp255,3 triliun untuk penanganan pandemik, reformasi sistem kesehatan serta kesinambungan program JKN. Sementara bantuan masyarakat miskin dan rentan, pemerintah menganggarkan Rp427,5 triliun. Sedangkan sisanya, Rp541,7 triliun untuk peningkatan kualitas SDM dan Rp384,8 triliun untuk penguatan layanan dasar, infrastruktur energi dan pangan serta akses Teknologi Informasi dan Komunikasi.
5.Kementrian Komunikasi dan Informatika juga berkontribusi mendukung PEN

Kementerian Komunikasi dan Informatika turut berkontribusi aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kontribusi ini terlihat dari program prioritas Kominfo dalam transformasi digital untuk Indonesia Maju. Beberapa program unggulannya adalah:
- Memperluas pemerataan infastrukur internet
Kominfo mempercepat perluasan dan pemerataan infrastruktur internet hingga ke pelosok Indonesia. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Usman Kansong di Indonesia Writers Festival 2021, saat ini baru 57 persen dari total populasi 274,9 juta jiwa masyarakat Indonesia yang terjangkau oleh jaringan internet.
Untuk merealisasikannya, Kominfo bekerja sama dengan berbagai pihak guna menambah satelit, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan infastruktur lainnya. Langkah ini juga diiringi dengan percepatan regulasi RUU Perlindungan Data Pribadi yang tengah dibahas bersama DPR RI.
- Pengembangan SDM di bidang digital
Bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, Kominfo juga memprioritaskan pengembangan Sumber Daya Manusia dengan meluncurkan program seperti Digital Leadership Academy. Program yang telah diikuti oleh 447 peserta ini merupakan hasil kerjasama dengan Harvard University, Oxford University, NUS Singapore dan Tsinghua University.
Ada pula program unggulan lain seperti Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi untuk memproduksi konten digital positif yang berkolaborasi dengan 116 komunitas, program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk mempersiapkan SDM siap kerja menuju Revolusi Industri 4.0 dengan total 114.757 peserta per Oktober 2021.
- Pengembangan sektor usaha digital
Di sektor ekonomi digital, Kominfo bekerja sama dengan pihak lain seperti Kementrian Pertanian, Kementrian Kelautan dan Perikanan, perbankan, operator telekomunikasi dan perusahaan start up untuk menginisiasi program Petani-Nelayan Go Online.
Hingga Oktober 2021 ini, telah ada 405.375 petani dan 636.802 nelayan yang telah on boarding ke sistem digital. Inilah yang menjadi salah satu alasan lain mengapa Kominfo mempercepat realisasi pemerataan jaringan internet hingga ke seluruh Indonesia, agar masyarakat desa siap menghadapi era digital demi kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik.
Sementara untuk membantu UMKM memperluas jaringan usahanya, Kominfo berkolaborasi dengan marketplace sehingga telah ada 65 juta UMKM melakukan ekspansi ke penjualan digital.
Untuk masyarakat yang tengah merintis usaha, Kominfo membuka peluang kewirausahaan berbasis teknologi melalui Gerakan 1.000 Start Up. Ini merupakan kesempatan emas yang bisa kamu manfaatkan untuk mewujudkan mimpi bisnis sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia.
- Pematangan aplikasi Peduli Lindungi yang terintegrasi dengan mitra
Untuk mendukung pengendalian Covid-19, Kominfo bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan dan pihak-pihak lain dalam pengelolaan aplikasi Peduli Lindungi. Kamu sudah menggunakannya, kan? Peduli Lindungi kini menjadi aplikasi yang wajib ada di ponsel masyrakat demi memudahkan kegiatannya.
Peduli Lindungi mempunyai tiga fungsi utama, yaitu fungsi skrinning status vaksinasi dan swab test pengguna, fungsi tracing atau pelacakan, dan implementasi protokol kesehatan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan QR Code yang terintegrasi pada lebih dari 50 mitra seperti ojek online, bioskop, pembayaran digital dan lainnya yang akan terus bertambah.
Jangan khawatir akan data-data yang kamu unggah ke Peduli Lindungi, sebab Kominfo terus meningkatkan sistem keamanannya dan memastikan tidak ada data pribadi pengguna yang tersimpan di aplikasi mitra. Jadi, menggunakan Peduli Lindungi ini memang aman banget, kok.
- Kampanye publik #MulaiDariKamu
Kominfo mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menginisiasi gerakan #MulaiDariKamu.
Kampanye yang dimulai sejak Juli 2021 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang terpusat, terintegrasi dan relevan mengenai Covid-19. Kampanye #MulaiDariKamu juga diharapkan menjadi informasi satu pintu sehingga menghindari kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat.
Kamu bisa mengakses kampanye ini melalui media sosial Instagram dan TikTok @mulaidarikamu_id atau laman komin.fo/mulaidarikamu untuk melihat berbagai konten menarik seputar informasi penting menghadapi pandemik ini. Sesuai namanya, kampanye #MulaiDariKamu memungkinkan kamu juga ikut berpartisipasi untuk menyebarkan semangat saling bantu dan edukasi hidup sehat kepada masyarakat.
6.Milenial juga dapat berpartisipasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia

Sekarang kamu sudah tahu bagaimana upaya pemerintah dalam proses percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), lalu apakah kamu sebagai milenial bisa turut berkontribusi? Jawabannya, tentu bisa!
Hal paling sederhana yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi, lalu ditambah lagi dengan vaksinasi. Sudah melakukannya, belum? Jangan lupa pula untuk mengajak orang di sekitarmu untuk mematuhinya, ya!
Selain itu, kamu juga bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan menggunakan produk-produk lokal. Mulailah beralih ke barang-barang produksi UMKM untuk membantu para pelaku usaha dalam negeri. Apalagi saat ini produk lokal mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan produk luar negeri. Mulai dari makanan, pakaian hingga kerajinan tangan pengusaha lokal sudah banyak yang tersedia di marketplace sehingga memudahkan kamu untuk membelinya. Ini sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk melindungi kesejahteraan masyarakat dalam menghadapi pandemik Covid-19. Keberhasilan program ini tentunya juga ditentukan oleh kontribusi aktif masyarakat khususnya para milenial. Berkat sinergi yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyrakat, bukan tidak mungkin kestabilan ekonomi Indonesia akan lebih cepat tercapai.