Menhub Minta Tambahan Anggaran Rp7,68 Triliun ke Sri Mulyani
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengusulkan tambahan anggaran kepada Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
"Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami menyampaikan permohonan usulan tambahan anggaran kepada Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk kegiatan prioritas yang belum terakomodir di dalam Pagu Anggaran TA 2025 sebesar Rp7,68 triliun," ujar Budi Karya, dikutip Jumat (30/8/2024).
1. Anggaran Kemenhub turun signifikan
Berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 19 Juli 2024, Pagu Anggaran Kemenhub TA 2025 adalah sebesar Rp24,76 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan TA 2024 yang sebesar Rp38,6 triliun.
Di sisi lain, pagu tersebut mengalami rekomposisi sehingga pagu efektifnya sebesar Rp43,47 triliun.
"Menyatakan pagu anggaran tahun 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kami memahami bahwa ini terjadi hampir di seluruh kementerian dan lembaga. Namun demikian, masih banyak terdapat kegiatan prioritas dan mendasar yang belum bisa terakomodir di dalam pagu anggaran tersebut," kata Budi Karya.
2. RKP 2025
Lebih lanjut Budi Karya mengutarakan, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 adalah Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
RKP tersebut bakal diwujudkan melalui tiga arah kebijakan prioritas pembangunan.
“Untuk mendukung tema tersebut Kemenhub akan senantiasa berupaya mewujudkan melalui 3 poin utama tersebut yaitu SDM berkualitas, infrastruktur berkualitas, dan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ujar Budi Karya.
3. Realisasi anggaran 2024 Kemenhub
Di sisi lain, Budi Karya menyampaikan realisasi anggaran 2024 Kemenhub per 21 Agustus 2024 sebesar Rp22,58 triliun atau telah mencapai 51,95 persen.
Adapun rincian realisasi anggaran tersebut adalah untuk belanja pegawai 74,04 persen, belanja barang 50,84 persen, dan belanja modal 48,48 persen.
Sementara itu, realisasi penarikan dana mencapai Rp22,58 triliun atau melampaui target bulan Agustus 2024 sebesar Rp22,57 triliun.
“Angka ini masih sesuai dengan target yang kami tetapkan di awal. Kami optimis dalam prognosa nanti kita akan mencapai 96 persen," kata Budi Karya.
